Mengapa Perompak Somalia Ditakuti?

Kamis, 21 Maret 2024 - 19:40 WIB
loading...
A A A
Perompakan mereka telah memperluas cakupan di mana perusahaan asuransi mengenakan premi risiko perang tambahan pada kapal. Premi tersebut menjadi lebih mahal untuk perjalanan melalui Teluk Aden dan Laut Merah, menambah ratusan ribu dolar pada harga perjalanan tujuh hari pada umumnya, kata pejabat industri asuransi.

Meningkatnya permintaan akan penjaga bersenjata swasta juga menaikkan harga. Biaya untuk menyewa tim selama tiga hari melonjak sekitar 50% pada bulan Februari dari bulan ke bulan, menjadi antara USD4.000 dan USD15.000.

Meskipun penggunaannya terbatas terhadap rudal Houthi dan drone bersenjata, para penjaga telah terbukti efektif dalam mencegah pembajakan bajak laut.

Tidak ada pembayaran uang tebusan yang dilaporkan, namun pemodal bajak laut, dan sumber lain yang mengetahui masalah tersebut mengatakan negosiasi telah dilakukan mengenai pembayaran jutaan dolar untuk membebaskan Ruen.

6. Padahal Ada 20 Kapal Perang di Teluk Aden

Sebanyak 20 kapal perang dari 14 negara berbeda akan berpatroli di jalur pelayaran Teluk Aden dan Samudera Hindia – hamparan luas gabungan Laut Mediterania dan Laut Merah – pada waktu tertentu.

Langkah-langkah tersebut praktis menghilangkan serangan bajak laut. "Namun seiring dengan berkurangnya ancaman tersebut, negara-negara peserta mengurangi jumlah kapal perangnya, kata John Steed," mantan kepala unit kontra-pembajakan di Kantor Politik PBB untuk Somalia. “Kapal-kapal negara masuk dan keluar dari berbagai misi dan kembali ke komando nasional,” katanya.

EUNAVFOR, Departemen Luar Negeri AS dan angkatan laut Inggris mengatakan mereka berkomitmen membantu Somalia mengatasi pembajakan. Mereka tidak menanggapi pertanyaan tentang apakah patroli dilakukan terlalu sedikit atau apakah mereka akan mengerahkan sumber daya tambahan.

Steed mengatakan masalah lainnya adalah tidak berlakunya resolusi PBB pada tahun 2022 yang mengizinkan kapal asing untuk berpatroli di perairan Somalia.

Presiden Mohamud mengatakan kunci untuk membendung ancaman tersebut adalah memperkuat kapasitas penegakan hukum Somalia di laut dan di darat, "tidak mengirimkan banyak kapal internasional".

Menurut data pemerintah Somalia, penjaga pantai memiliki 720 anggota terlatih, namun hanya satu dari empat perahunya yang berfungsi. Ibu kotanya, Mogadishu, Puntland dan wilayah Somaliland yang memisahkan diri juga memiliki pasukan polisi maritim dengan sumber daya yang terbatas.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1123 seconds (0.1#10.140)