3 Negara Tetangga Indonesia yang Pernah Perang Antarsuku

Senin, 18 Maret 2024 - 23:23 WIB
loading...
3 Negara Tetangga Indonesia yang Pernah Perang Antarsuku
Papua Nugini merupakan tetangga Indonesia yang paling sering mengalami perang antarsuku. Foto/Reuters
A A A
MANILA - Perang antarsuku masih sering terjadi di negara tetangga Indonesia . Itu tidak lepas dari pengaruh perebutan sumber daya alam. Banyak perang antarsuku juga memicu pemberontakan dan perang sipil.

Yang paling dirugikan dalam perang antarsuku adalah warga sipil. Apalagi, perang antarsuku kerap diwarnai dengan aksi pembantaian yang menyebabkan timbul korban tewas. Aksi balas dendam juga menjadikan perang antarsuku sulit diredam.

3 Negara Tetangga Indonesia yang Pernah Perang Antarsuku

1. Papua Nugini

3 Negara Tetangga Indonesia yang Pernah Perang Antarsuku

Foto/Reuters

Pada Februari silam, perang antarsuku di dataran tinggi terpencil Papua Nugini yang menewaskan sedikitnya 64 orang telah menjadikan masalah keamanan internal semakin besar di negara kepulauan Pasifik Selatan yang sangat penting dan strategis ini.

Kerusuhan sipil di ibu kota Port Moresby dan Lae, kota terpadat kedua di negara itu, mengalami kerusuhan kerusuhan dan penjarahan dalam protes jalanan mengenai sengketa pembayaran layanan publik.

Melansir AP, perang suku mempunyai sejarah yang panjang di seluruh negeri dan menjadi lebih mematikan dengan masuknya senjata api modern ilegal di dataran tinggi dan meningkatnya penggunaan penembak jitu tentara bayaran.

Beberapa penduduk desa menuduh pasukan keamanan menerima suap dari panglima perang suku untuk membantu mengalahkan saingan mereka yang tidak membayar untuk perlindungan.

Pertempuran suku terbaru terjadi di provinsi Enga yang kaya akan emas. Titik rawan kekerasan suku lainnya adalah provinsi Hela. "Keduanya merupakan wilayah barat yang kaya sumber daya di mana konflik suku telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir," kata Paul Barker, direktur eksekutif lembaga pemikir kebijakan Institute of National Affairs yang berbasis di Port Moresby.

Sumber daya alam menimbulkan kecemburuan dan konflik mengenai bagaimana kekayaan harus didistribusikan, siapa yang berhak mendapatkan royalti pertambangan, dan siapa pemilik tanah yang berhak mendapatkan kompensasi.

Pemicu tradisional lainnya yang menyebabkan konflik suku adalah tuduhan adanya ilmu sihir setelah kematian mendadak seperti kecelakaan mobil dan pembayaran ganti rugi atas korban perang suku sebelumnya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0975 seconds (0.1#10.140)