Mengenang Rachel Corrie, Aktivis Cantik AS Digilas Buldoser Israel saat Bela Palestina
loading...
A
A
A
GAZA - Sabtu (16/3/2024) adalah tepat 21 tahun aktivis cantik Amerika Serikat (AS), Rachel Alience Corrie, meninggal setelah tubuhnya digilas buldoser lapis baja Israel. Dia pasang badan ketika pasukan Zionis ingin menghancurkan rumah-rumah warga Rafah, Jalur Gaza, Palestina.
Corrie, saat itu adalah gadis 23 tahun, bukanlah pejuang Fatah atau pun Hamas. Dia bukan Muslim Sunni, juga bukan Muslim Syiah. Dia bahkan gadis dari keluarga Yahudi, asal Olympia, Washington, Amerika Serikat (AS)—meski komunitas Yahudi pro-Zionis enggan mengakui darah Yahudi Corrie.
Meski bukan warga Palestina atau pun Arab, nama Corrie abadi sebagai pahlawan rakyat Palestina.
Namanya kembali menggema ketika puluhan ribu rakyat Palestina di Gaza tewas dalam invasi brutal Zionis sejak 7 Oktober 2023.
Lebih dari dua dekade berlalu, namun pemerintah AS tetap bungkam tanpa memperjuangkan keadilan bagi warganya tersebut.
Perjuangan keluarga Corrie untuk menuntut rezim Israel di berbagai pengadilan selalu kandas. Aktivis muda dan mahasiswi Amerika tersebut meninggal di tangan tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Atas nama kemanusiaan, dia berani berhadapan dengan pasukan Israel ketika orang-orang Palestina ditindas.
Orang pertama Palestina yang menyematkan gelar pahlawan untuk Corrie adalah almarhum Yasser Arafat, mantan pemimpin Palestina.
Saat Corrie mengembuskan napas terakhir, Arafat mengontak orang tua Corrie di Washington, Craig dan Cindy Corrie, untuk memberitahu bahwa putri mereka menjadi martir sekaligus pahlawan Palestina.
Corrie, saat itu adalah gadis 23 tahun, bukanlah pejuang Fatah atau pun Hamas. Dia bukan Muslim Sunni, juga bukan Muslim Syiah. Dia bahkan gadis dari keluarga Yahudi, asal Olympia, Washington, Amerika Serikat (AS)—meski komunitas Yahudi pro-Zionis enggan mengakui darah Yahudi Corrie.
Meski bukan warga Palestina atau pun Arab, nama Corrie abadi sebagai pahlawan rakyat Palestina.
Namanya kembali menggema ketika puluhan ribu rakyat Palestina di Gaza tewas dalam invasi brutal Zionis sejak 7 Oktober 2023.
Lebih dari dua dekade berlalu, namun pemerintah AS tetap bungkam tanpa memperjuangkan keadilan bagi warganya tersebut.
Perjuangan keluarga Corrie untuk menuntut rezim Israel di berbagai pengadilan selalu kandas. Aktivis muda dan mahasiswi Amerika tersebut meninggal di tangan tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Atas nama kemanusiaan, dia berani berhadapan dengan pasukan Israel ketika orang-orang Palestina ditindas.
Orang pertama Palestina yang menyematkan gelar pahlawan untuk Corrie adalah almarhum Yasser Arafat, mantan pemimpin Palestina.
Saat Corrie mengembuskan napas terakhir, Arafat mengontak orang tua Corrie di Washington, Craig dan Cindy Corrie, untuk memberitahu bahwa putri mereka menjadi martir sekaligus pahlawan Palestina.