Pesawat Dipakai Presiden Lebanon, 150 Penumpang Dipaksa Turun

Selasa, 25 September 2018 - 15:22 WIB
Pesawat Dipakai Presiden Lebanon, 150 Penumpang Dipaksa Turun
Pesawat Dipakai Presiden Lebanon, 150 Penumpang Dipaksa Turun
A A A
BEIRUT - Lebih dari 150 penumpang yang berangkat dari Beirut ke Kairo pada penerbangan tengah hari dipaksa turun karena pesawat itu dibutuhkan oleh Presiden Lebanon Michel Aoun. Sang presiden tiba-tiba memilih menggunakan pesawat itu untuk perjalanan ke Sidang Majelis Umum PBB di New York.

Kejadian yang memicu kemarahan ratusan penumpang itu terjadi pada hari Minggu. Mereka diperintahkan untuk turun pesawat satu menit setelah naik.

Pesawat yang menurunkan paksa ratusan penumpangnya gara-gara akan dipakai presiden itu adalah pesawat Middle East Airlines milik maskapai pemerintah Lebanon.

Para penumpang dipindahkan ke penerbangan alternatif pada malam hari. Hal itu membuat mereka terdampar di bandara selama sekitar sembilan jam.

"Permintaan maaf dikeluarkan untuk para penumpang yang terkena dampak penundaan ini," kata maskapai Middle East Airlines via Twitter, pada hari Senin.

Menurut media Lebanon, presiden berusia 83 tahun itu didampingi oleh delegasi sekitar 50 orang, termasuk personel keamanan, penasihat, wartawan, istri, anak perempuan dan dokter pribadinya.

Kantor Presiden Aoun mengeluarkan pernyataan pada hari Senin yang mengatakan presiden tidak bertanggung jawab atas evakuasi ratusan penumpang dari penerbangan tersebut.

Saat tiba di New York, Aoun menekankan pentingnya keikutsertaannya dalam Sidang Ke-73 Majelis Umum PBB 2018. Forum internasional itu akan memungkinkannya untuk menyampaikan posisi Lebanon pada masalah regional dan internasional kepada para pemimpin dunia.

"Biarkan seluruh dunia mendengar posisi Lebanon mengenai masalah prioritas," kata Aoun dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Alaraby.co.uk.

"Kondisi saat ini di Lebanon dan negara-negara tetangga membuat partisipasi Lebanon dalam pertemuan Majelis Umum suatu keharusan yang ditentukan oleh keakuratan panggung," lanjut pernyataan sang presiden.

Delegasi resmi yang menyertai Presiden Aoun termasuk Menteri Luar Negeri Gebran Bassil dan Duta Besar Lebanon untuk PBB Amal Mudallali.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3899 seconds (0.1#10.140)