Penampakan Pagar Besi yang Dipasang Israel di 3 Gerbang Menuju Masjid Al-Aqsa

Jum'at, 15 Maret 2024 - 20:07 WIB
loading...
Penampakan Pagar Besi yang Dipasang Israel di 3 Gerbang Menuju Masjid Al-Aqsa
Pemandangan pagar besi saat pasukan Israel memasangnya di Gerbang Raja Faisal kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada 14 Maret 2024. Foto/Mohammad Hamad/Anadolu Agency
A A A
YERUSALEM - Polisi Israel pekan ini memasang penghalang di tiga gerbang menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.

Tindakan Israel itu semakin menghalangi akses jemaah Muslim ke situs tersebut, menurut kantor berita Anadolu.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Departemen Wakaf Islam di kota Yerusalem yang diduduki mengatakan penghalang besi dipasang di gerbang Raja Faisal, Al-Ghawanmeh dan Al-Hadid.



Departemen Wakaf Islam menggambarkan tindakan Israel tersebut sebagai “berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya”.

Yordania dan Palestina sama-sama mengecam pembatasan baru Israel terhadap akses ke Masjid Al-Aqsa.

Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Yordania menyebut tindakan Israel sebagai “berbahaya” dan “tidak dapat diterima.”

“Israel tidak memiliki kedaulatan atas Yerusalem Timur yang diduduki dan tidak memiliki hak untuk memberlakukan pembatasan apa pun terhadap masuknya jemaah ke Masjid Al-Aqsa,” ungkap kementerian tersebut.

Kemlu Yordania menekankan Kerajaan Yordania adalah penjaga resmi dan diakui secara internasional atas wilayah tempat suci Muslim dan Kristen di Yerusalem itu.

Mereka menyerukan komunitas internasional “untuk memikul tanggung jawabnya dalam menghentikan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.”

Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengecam Israel karena memasang penghalang tersebut, dengan mengatakan, “Tindakan tersebut merupakan upaya untuk mengubah realitas sejarah, hukum dan politik Masjid Al-Aqsa.”

Mereka menganggap pemasangan penghalang sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan kewajiban Israel sebagai kekuatan pendudukan terhadap tempat ibadah.



Kemlu Palestina menyerukan intervensi internasional “untuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap Yerusalem dan kesucian umat Kristen dan Muslim.”

Hamas mengecam tindakan Israel dan mengatakan itu adalah “upaya keji” untuk mencegah jemaah mencapai Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan.

Pada Senin, tentara Israel mengumumkan penerapan pembatasan yang ketat terhadap masuknya warga Palestina dari Tepi Barat, ke Yerusalem Timur untuk melaksanakan salat Jumat selama bulan Ramadan.

Hanya pria yang berusia di atas 55 tahun, dan wanita di atas usia 50 tahun, serta anak-anak di bawah usia sepuluh tahun, yang diizinkan memasuki Yerusalem selama Ramadan untuk salat, sesuai dengan arahan tersebut.

Otoritas pendudukan telah meningkatkan pembatasan yang mereka terapkan terhadap akses warga Palestina ke Masjid Al-Aqsa sejak mereka melancarkan kampanye pemboman brutal di Gaza pada Oktober tahun lalu.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967.

Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam tindakan yang tidak pernah diakui komunitas internasional.

Ketegangan di sekitar Masjid Al-Aqsa meningkat seiring tindakan brutal Israel yang telah membunuh lebih dari 31.000 warga Palestina di Gaza.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0869 seconds (0.1#10.140)