Istri Netanyahu Minta Tolong Ibu Emir Qatar Bantu Pulangkan Sandera Israel

Rabu, 13 Maret 2024 - 07:45 WIB
loading...
Istri Netanyahu Minta...
Ibu Emir Qatar, Sheikha Moza Bint Nasser. Foto/REUTERS
A A A
DOHA - Istri Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Sara Netanyahu mengirimkan surat pribadi kepada ibu Emir Qatar, Sheikha Moza Bint Nasser, dalam rangka bulan suci Ramadan.

Tak hanya itu, Sara meminta bantuan Sheikha Moza dalam pembebasan tawanan perang Israel yang ditahan di Gaza.

Permintaan bantuan oleh Sara itu sangat ironis karena suaminya, Netanyahu, terus mengerahkan pasukannya yang telah membunuh lebih dari 31.000 warga Palestina dan sesumbar menumpas pejuang Hamas.

Dalam suratnya, Sara menulis, “Ramadan, saat untuk kasih sayang dan kemurahan hati, mengingatkan kita akan kekuatan yang kita miliki ketika kita bersatu untuk menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan. Dalam semangat persatuan dan nilai-nilai kemanusiaan bersama inilah saya ingin mengatasi masalah yang sangat mendesak dan penting, penderitaan orang-orang Israel yang diculik dan ditahan oleh Hamas di Gaza. Kepedihan keluarga mereka, yang menantikan kepulangan mereka, bergema jauh di dalam hati kami, mengingatkan kami akan betapa berharganya kehidupan dan pentingnya bersatu untuk melindunginya.”

Sara menambahkan, “Bagi seorang perempuan, sangat penting untuk menyadari bahwa di antara para sandera, 19 perempuan mengalami kesulitan yang tak terbayangkan. Laporan pelecehan seksual dan pemerkosaan sangatlah mengerikan, dan tindakan terhadap perempuan tidak dapat diabaikan atau ditoleransi.”

“Ini adalah seruan untuk bertindak yang melampaui batas-batas politik dan mencerminkan kemanusiaan dan nilai-nilai kita bersama,” ujar Sara.



Istri Netanyahu itu menambahkan, “Saya mendesak Anda, dalam semangat Ramadan, untuk memanfaatkan pengaruh signifikan Anda dalam upaya pembebasan sandera Israel. Keterlibatan Anda dapat berperan penting dalam membawa mereka pulang, menawarkan secercah harapan bagi keluarga mereka dan mengambil langkah signifikan menuju perdamaian dan rekonsiliasi.”

“Suara dan pengaruh Anda dapat memperbaiki penderitaan mereka, dan saya mohon Anda mengambil sikap melawan kekejaman semacam ini. Kita tidak bisa tinggal diam atau mundur ketika martabat dan keselamatan perempuan dipertaruhkan,” papar Sara.

Sara tampaknya menutup mata atas tindakan suaminya yang menyebabkan penderitaan jutaan rakyat Palestina yang saat ini mengalami kelaparan dan pemboman tanpa henti di Jalur Gaza.

Lebih dari 72.000 warga Palestina terluka akibat serangan brutal Israel. 7.000 orang hilang dan diduga tewas di bawah puing rumah mereka di seluruh Gaza.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2095 seconds (0.1#10.140)