Di Jerman, PM Malaysia Kembali Kutuk Kemunafikan Barat soal Gaza

Selasa, 12 Maret 2024 - 21:02 WIB
loading...
Di Jerman, PM Malaysia...
Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim mengikuti konferensi pers di Berlin pada 11 Maret 2024. Foto/REUTERS
A A A
BERLIN - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim kembali mengutuk negara-negara Barat karena kurangnya tindakan mereka terhadap kekejaman Israel di Gaza.

“Kemana kita telah membuang kemanusiaan kita, mengapa ada kemunafikan ini?” tegas Ibrahim dalam jumpa pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, usai pertemuan mereka di Berlin pada Senin (11/3/2024).

Ketika ditanya apakah dia mengutuk serangan lintas batas ke Israel oleh kelompok Hamas yang berbasis di Gaza pada tanggal 7 Oktober, dan apakah dia mendukung upaya membebaskan sandera Israel, Ibrahim mengatakan negara-negara Barat harus mengakhiri sikap “selektif” dan “ambivalen” mereka.

“Yang saya tolak keras adalah narasi ini, obsesi ini, seolah-olah seluruh masalah dimulai dan diakhiri pada tanggal 7 Oktober. Itu tidak dimulai pada tanggal 7 Oktober, dan tidak berakhir pada tanggal 7 Oktober. Hal ini dimulai empat dekade sebelumnya, dan terus berlanjut setiap hari,” tegas dia.

Ibrahim mengatakan kebijakan Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina dan kekejamannya adalah akar penyebab konflik yang sedang berlangsung.

“Kami menentang kolonialisme, atau apartheid, atau pembersihan etnis, atau perampasan negara mana pun, baik di Ukraina atau di Gaza. Kita tidak bisa menghapus 40 tahun kekejaman dan perampasan yang telah menimbulkan reaksi dan kemarahan masyarakat,” papar dia.



Pemimpin Malaysia mengatakan, meskipun ada perbedaan pendapat dengan Scholz mengenai konflik Timur Tengah, mereka sepakat mengenai perlunya gencatan senjata segera di Gaza, dan kebutuhan mendesak untuk memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina.

“Saya setuju dengan apa yang dikatakan Kanselir mengenai solusi final dua negara untuk memastikan adanya perdamaian bagi kedua negara, dan untuk menyusun satu konsep untuk memastikan adanya pembangunan ekonomi dan kemajuan bagi masyarakat,” ungkap Ibrahim.

Israel melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas 7 Oktober 2023 yang dipimpin Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel telah dibunuh Perlawanan Palestina.

Israel telah membunuh lebih dari 31.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza, dan lebih dari 72.600 orang lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Israel memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Abu Ubaidah Puji Keajaiban...
Abu Ubaidah Puji Keajaiban Militer Saat Pejuang Al-Qassam Sergap Pasukan Israel di Rafah
Pemerintah Gaza Peringatkan...
Pemerintah Gaza Peringatkan Kematian Massal Segera akibat Blokade Israel
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
Trump Tegaskan Universitas...
Trump Tegaskan Universitas Harvard Ancaman bagi Demokrasi
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
Spanyol Batal Beli Amunisi...
Spanyol Batal Beli Amunisi Rp126 Miliar dari Israel, Tel Aviv Kutuk Keras
Profil Bill OReilly,...
Profil Bill O'Reilly, Pengamat Politik AS yang Sebut Negara Asia Tenggara Tak Punya Uang
Rekomendasi
Usia Muda, Karya Mendunia:...
Usia Muda, Karya Mendunia: Brand Fesyen Ini Buktikan Perempuan Bisa Berdaya dan Memberdayakan
Dahsyatnya Weekend Siap...
Dahsyatnya Weekend Siap Mengguncang Alun-Alun Cibodas Bareng Trio Macan Hingga Idol Korea WHIB
Ancam Ledakkan Mapolres...
Ancam Ledakkan Mapolres Pacitan, Terduga Teroris Ditangkap Densus 88
Berita Terkini
Abu Ubaidah Puji Keajaiban...
Abu Ubaidah Puji Keajaiban Militer Saat Pejuang Al-Qassam Sergap Pasukan Israel di Rafah
12 menit yang lalu
Pemerintah Gaza Peringatkan...
Pemerintah Gaza Peringatkan Kematian Massal Segera akibat Blokade Israel
1 jam yang lalu
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
1 jam yang lalu
Senator Jerman Juluki...
Senator Jerman Juluki Tesla Mobil Nazi, Elon Musk Makin Dibenci di Eropa
2 jam yang lalu
6 Cara Iran Menang Perang...
6 Cara Iran Menang Perang Lawan AS dan Israel, Mungkinkah Tercapai dalam 5 Tahap?
2 jam yang lalu
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
3 jam yang lalu
Infografis
Langgar Gencatan Senjata,...
Langgar Gencatan Senjata, Israel Gelar Serangan Udara di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved