Perampok Serbu Rumah di Hong Kong, Serang 2 PRT Indonesia
A
A
A
HONG KONG - Dua perampok bersenjata beraksi dengan menyerbu sebuah rumah di Hong Kong. Dua pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia yang bekerja di rumah tersebut jadi sasaran serangan.
Kedua wanita Indonesia itu diikat dengan todongan pisau oleh salah satu pelaku dan pelaku lainnya menggasak uang dan dua ponsel.
Kejadian itu berlangsung di sebuah rumah tiga lantai di Tai Tam Road, Stanley, pada Kamis malam. Pada hari Jumat (14/9/2018), polisi Hong Kong meluncurkan perburuan di seluruh kota untuk menangkap kedua perampok.
Para pelaku melarikan diri dengan membawa uang curian HKD60.000 (Rp113 juta) dan 20.000 yuan (Rp43 juta). Dua ponsel senilai sekitar HKD2.800 (Rp5 Juta) juga dibawa lari.
Sedangkan kedua PRT ditinggalkan dalam kondisi diikat di sebuah ruang bawah tanah.
Saat kejadian, pemilik rumah yakni seorang dokter 74 tahun dan istrinya sedang keluar untuk makan malam. Aksi para perampok dimulai sekitar pukul 19.30 ketika ketika salah satu pembantu yang berusia 43 tahun keluar rumah untuk membuang sampah.
Menurut sumber polisi setempat, salah satu perampok mengancamnya pembantu yang membuang sampah itu dengan pisau buah. Korban dipaksa masuk kembali ke rumah. Sedangkan pembantu lainnya, berusia 42 tahun, ditangkap salah satu perampok ketika dia keluar dari kamar mandi.
"Kedua pembantu itu diikat dengan pita di bawah todongan pisau," kata sumber polisi tersebut, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (15/9/2018).
"Keduanya dijaga oleh salah satu pelaku di ruang bawah tanah, sementara pelaku yang lain menggeledah rumah," lanjut sumber polisi.
Dia mengatakan, para pelaku tetap berada di rumah selama sekitar setengah jam sebelum akhirnya melarikan diri dengan membawa uang tunai dan dua ponsel.
Tak lama kemudian kedua pembantu berhasil melepaskan diri dan menelepon majikannya. Majikan yang bergegas pulang langsung menelepon polisi sebelum pukul 23.00 malam.
Menurut polisi, uang tunai dicuri dari kamar tidur di lantai dua, di mana laci-laci berhasil dibuka. Kedua ponsel yang dibawa lari para perampok merupakan milik kedua pembantu. Kedua PRT tidak terluka dalam serangan tersebut.
Para polisi tiba di lokasi kejadian dengan anjing pelacak. Namun, belum ada penangkapan sejauh ini.
Menurut polisi, kedua perampok merupakan pria China dan mengenakan masker selama beraksi. Polisi memperlakukan kasus ini dengan serius mengingat invasi rumah seperti itu jarang terjadi di Hong Kong.
Kedua wanita Indonesia itu diikat dengan todongan pisau oleh salah satu pelaku dan pelaku lainnya menggasak uang dan dua ponsel.
Kejadian itu berlangsung di sebuah rumah tiga lantai di Tai Tam Road, Stanley, pada Kamis malam. Pada hari Jumat (14/9/2018), polisi Hong Kong meluncurkan perburuan di seluruh kota untuk menangkap kedua perampok.
Para pelaku melarikan diri dengan membawa uang curian HKD60.000 (Rp113 juta) dan 20.000 yuan (Rp43 juta). Dua ponsel senilai sekitar HKD2.800 (Rp5 Juta) juga dibawa lari.
Sedangkan kedua PRT ditinggalkan dalam kondisi diikat di sebuah ruang bawah tanah.
Saat kejadian, pemilik rumah yakni seorang dokter 74 tahun dan istrinya sedang keluar untuk makan malam. Aksi para perampok dimulai sekitar pukul 19.30 ketika ketika salah satu pembantu yang berusia 43 tahun keluar rumah untuk membuang sampah.
Menurut sumber polisi setempat, salah satu perampok mengancamnya pembantu yang membuang sampah itu dengan pisau buah. Korban dipaksa masuk kembali ke rumah. Sedangkan pembantu lainnya, berusia 42 tahun, ditangkap salah satu perampok ketika dia keluar dari kamar mandi.
"Kedua pembantu itu diikat dengan pita di bawah todongan pisau," kata sumber polisi tersebut, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (15/9/2018).
"Keduanya dijaga oleh salah satu pelaku di ruang bawah tanah, sementara pelaku yang lain menggeledah rumah," lanjut sumber polisi.
Dia mengatakan, para pelaku tetap berada di rumah selama sekitar setengah jam sebelum akhirnya melarikan diri dengan membawa uang tunai dan dua ponsel.
Tak lama kemudian kedua pembantu berhasil melepaskan diri dan menelepon majikannya. Majikan yang bergegas pulang langsung menelepon polisi sebelum pukul 23.00 malam.
Menurut polisi, uang tunai dicuri dari kamar tidur di lantai dua, di mana laci-laci berhasil dibuka. Kedua ponsel yang dibawa lari para perampok merupakan milik kedua pembantu. Kedua PRT tidak terluka dalam serangan tersebut.
Para polisi tiba di lokasi kejadian dengan anjing pelacak. Namun, belum ada penangkapan sejauh ini.
Menurut polisi, kedua perampok merupakan pria China dan mengenakan masker selama beraksi. Polisi memperlakukan kasus ini dengan serius mengingat invasi rumah seperti itu jarang terjadi di Hong Kong.
(mas)