Tidak Akui Taiwan, AS Tarik Dubesnya dari Tiga Negara Ini

Sabtu, 08 September 2018 - 11:23 WIB
Tidak Akui Taiwan, AS Tarik Dubesnya dari Tiga Negara Ini
Tidak Akui Taiwan, AS Tarik Dubesnya dari Tiga Negara Ini
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka telah menarik para diplomatnya di Republik Dominika, El Salvador dan Panama. AS melakukan hal itu karena ketiga negara tersebut tidak lagi mengakui Taiwan.

Washington telah menyatakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah negara yang telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi China.

El Salvador memutuskan hubungan bulan lalu, sementara Republik Dominika melakukannya pada bulan Mei dan Panama melakukan langkah itu tahun lalu.

Taiwan sekarang memiliki hubungan formal hanya dengan 17 negara, hampir semuanya negara kecil dan kurang maju di Amerika Tengah dan Pasifik, termasuk Belize dan Nauru.

Seperti kebanyakan negara lain, Washington tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taipei tetapi merupakan pemasok senjata utama dan pendukung internasional terkuat pulau itu.

Gedung Putih bulan lalu memperingatkan bahwa China memikat negara-negara dengan bujukan ekonomi yang memfasilitasi ketergantungan ekonomi dan dominasi, bukan kemitraan.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah memanggil kembali Duta Besar AS untuk Republik Dominika Robin Bernstein, Duta Besar AS untuk El Salvador Jean Manes dan Kuasa Usaha AS di Panama Roxanne Cabral untuk konsultasi yang berkaitan dengan keputusan baru-baru ini karena tidak lagi mengakui Taiwan.

"Para diplomat akan bertemu dengan para pemimpin pemerintah AS untuk membahas cara-cara di mana Amerika Serikat dapat mendukung lembaga-lembaga demokrasi yang kuat, independen, dan ekonomi di seluruh Amerika Tengah dan Karibia," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (8/9/2018).

Pada hari Rabu, senator AS memperkenalkan undang-undang yang akan memberi wewenang kepada Departemen Luar Negeri untuk menurunkan hubungan AS dengan pemerintah yang berpaling dari Taiwan, dan menangguhkan atau mengubah bantuan AS.

China selama ini menganggap Taiwan sebagai provinsi yang tidak patuh dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3404 seconds (0.1#10.140)