Apakah Israel Izinkan Umat Muslim Salat di Masjid al-Aqsa pada Ramadan 2024?

Jum'at, 08 Maret 2024 - 15:10 WIB
loading...
Apakah Israel Izinkan Umat Muslim Salat di Masjid al-Aqsa pada Ramadan 2024?
Israel izinkan umat Islam salat di Masjid al-Aqsa pada Ramadan 2024, namun tetap dibatasi hanya pada minggu pertama Ramadan. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Menjelang Ramadan 2024, tentara Israel masih terus membombardir Gaza. Terlepas dari seruan dunia internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, belum ada tanda-tanda patuh dari Tel Aviv sendiri.

Mengutip laporan Al Jazeera, setidaknya sudah ada 30.800 warga Palestina yang tewas akibat invasi brutal Israel ke Gaza hingga Kamis, (7/3/2024). Selain itu, terdapat juga 72.198 di antaranya yang mengalami luka-luka.

Tak hanya di Gaza, rasa takut pun masih dirasakan warga Palestina yang berada di wilayah lain, termasuk dekat Masjid al-Aqsa. Menjelang kedatangan bulan suci Ramadan, mereka bisa saja tak dapat masuk ke situs suci Islam yang berada di bawah kendali Israel tersebut.

Apa Israel Izinkan Umat Muslim Beribadah di Masjidil Aqsa selama Ramadan?


Pada Ramadan 2024 ini, Israel sebelumnya telah mengizinkan umat Muslim untuk memasuki kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Akan tetapi, perizinan ini sementara hanya berlaku untuk minggu pertama Ramadan saja.

Mengutip Reuters, Jumat (8/3/2024), Israel menyebut bahwa ketentuan tersebut didasarkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, keputusan lanjutan akan diambil dengan mempertimbangkan penilaian mingguan terhadap aspek keamanan dan keselamatan.

Sebelum keputusan tersebut muncul, Israel awalnya ingin melakukan pembatasan ketat terhadap warga Muslim yang ingin mengakses Masjid al-Aqsa. Dalam hal ini, menteri sayap kanan Israel Ben Gvir adalah pengusulnya.

Namun, Israel akhirnya sedikit melunak setelah mendapat peringatan dari Hamas dan Amerika Serikat. Hasilnya, mereka berjanji akan membuka akses Masjid al-Aqsa dengan jumlah terbatas dan ketentuan yang berlaku.

Lebih jauh, Israel menyebut keputusannya ini didasarkan pada penilaian keamanan. Pembatasan individu terhadap jemaah tertentu mungkin akan bergantung pada data intelijen yang diberikan dinas keamanan Shin Bet.

Salah satu laporan mengatakan bahwa Israel awalnya akan mengizinkan 50.000-60.000 jemaah beribadah di Masjid al-Aqsa. Namun, jumlah tersebut bisa bertambah apabila selama evaluasi tidak terjadi insiden keamanan yang berarti.

Sejak dulu, Israel memang sudah membatasi akses Masjid al-Aqsa bagi generasi muda Muslim dan warga Palestina di Tepi Barat. Sejak perang Gaza pecah pada Oktober 2023, mereka bahkan memberlakukan pembatasan tambahan dengan alasan keamanan dan memaksa ratusan Muslim melaksanakan salat Jumat di jalan-jalan.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0887 seconds (0.1#10.140)