Robot Pria Pertama Arab Saudi Sentuh Pantat Jurnalis Perempuan, Picu Kemarahan
loading...
A
A
A
RIYADH - Robot pria pertama di Arab Saudi memicu kemarahan online karena melakukan "gerakan tidak pantas" terhadap jurnalis perempuan selama wawancara siaran langsung.
Cuplikan dari siaran, yang telah viral di media sosial, menunjukkan tangan kanan robot berbusana khas Arab itu tiba-tiba menyentuh pantat jurnalis.
Si jurnalis berambut panjang dengan pakaian abu-abu terlihat kaget dan mengangkat tangannya, seperti menandakan ketidaksukaannya.
Insiden itu terjadi saat penampilan publik perdana robot tersebut di DeepFest di Riyadh pada 4 Maret 2024.
Rekaman video dari kejadian itu telah ditonton lebih dari 800.000 kali di media sosial.
Itu menimbulkan kontroversi ketika para pemirsa menuduh robot pria tersebut telah melecehkan jurnalis perempuan selama wawancara langsung.
Salah satu pengguna media sosial berkomentar: "Dikodekan sebagai orang aneh."
Ada juga yang berkomentar "Robot Womaniser" dan "Robot Mesum".
Mengekspresikan ketidakpercayaannya atas insiden itu, salah satu pengguna media sosial berseru: "Ya Tuhan. Benarkah?"
Pengguna media sosial lainnya mengumpat, "Dasar keparat." Ada juga yang bertanya, "Siapa yang melatih AI [artificial intelligence]
untuk pameran ini?"
Terlepas dari kritik tersebut, beberapa pengguna media sosial membela si robot pria, dan menyatakan bahwa insiden tersebut mungkin terkait dengan keputusan pemrograman atau kegagalan fungsi, dan bukan karena perilaku buruk yang disengaja.
"Saya pikir ini tidak berfungsi," kata salah satu pengguna media sosial yang membela robot, seperti dikutip NDTV, Jumat (8/3/2024).
"Pengembang backend memerlukan lebih banyak waktu untuk bekerja," bela pengguna media sosial lainnya.
QSS Systems merancang robot tersebut, diberi nama Muhammad, sebagai inisiatif nasional unggulan untuk menunjukkan kemajuan Arab Saudi dalam teknologi kecerdasan buatan.
Saat diperkenalkan di DeepFest, Muhammad, robot humanoid pria bilingual pertama buatan Arab Saudi, menyatakan; "Saya Muhammad, robot Saudi pertama yang berwujud manusia. Saya diproduksi dan dikembangkan di Kerajaan Arab Saudi sebagai sebuah proyek nasional untuk menunjukkan pencapaian kami di bidang kecerdasan buatan."
Cuplikan dari siaran, yang telah viral di media sosial, menunjukkan tangan kanan robot berbusana khas Arab itu tiba-tiba menyentuh pantat jurnalis.
Si jurnalis berambut panjang dengan pakaian abu-abu terlihat kaget dan mengangkat tangannya, seperti menandakan ketidaksukaannya.
Baca Juga
Insiden itu terjadi saat penampilan publik perdana robot tersebut di DeepFest di Riyadh pada 4 Maret 2024.
Rekaman video dari kejadian itu telah ditonton lebih dari 800.000 kali di media sosial.
Itu menimbulkan kontroversi ketika para pemirsa menuduh robot pria tersebut telah melecehkan jurnalis perempuan selama wawancara langsung.
Salah satu pengguna media sosial berkomentar: "Dikodekan sebagai orang aneh."
Ada juga yang berkomentar "Robot Womaniser" dan "Robot Mesum".
Mengekspresikan ketidakpercayaannya atas insiden itu, salah satu pengguna media sosial berseru: "Ya Tuhan. Benarkah?"
Pengguna media sosial lainnya mengumpat, "Dasar keparat." Ada juga yang bertanya, "Siapa yang melatih AI [artificial intelligence]
untuk pameran ini?"
Terlepas dari kritik tersebut, beberapa pengguna media sosial membela si robot pria, dan menyatakan bahwa insiden tersebut mungkin terkait dengan keputusan pemrograman atau kegagalan fungsi, dan bukan karena perilaku buruk yang disengaja.
"Saya pikir ini tidak berfungsi," kata salah satu pengguna media sosial yang membela robot, seperti dikutip NDTV, Jumat (8/3/2024).
"Pengembang backend memerlukan lebih banyak waktu untuk bekerja," bela pengguna media sosial lainnya.
QSS Systems merancang robot tersebut, diberi nama Muhammad, sebagai inisiatif nasional unggulan untuk menunjukkan kemajuan Arab Saudi dalam teknologi kecerdasan buatan.
Saat diperkenalkan di DeepFest, Muhammad, robot humanoid pria bilingual pertama buatan Arab Saudi, menyatakan; "Saya Muhammad, robot Saudi pertama yang berwujud manusia. Saya diproduksi dan dikembangkan di Kerajaan Arab Saudi sebagai sebuah proyek nasional untuk menunjukkan pencapaian kami di bidang kecerdasan buatan."
(mas)