Hari Ini Genap 10 Tahun MH370 Lenyap Misterius Tanpa Jejak Bersama 239 Orang

Jum'at, 08 Maret 2024 - 07:45 WIB
loading...
A A A
Kapal pencari mendeteksi sinyal ultrasonik yang mungkin berasal dari kotak hitam pesawat dan bangkai kapal yang diyakini merupakan kapal dagang abad ke-19, namun tidak pernah menemukan pesawat tersebut.
Pada bulan Juli 2015, sebuah fragmen yang kemudian dikonfirmasi sebagai flaperon dari Penerbangan 370 ditemukan di Pulau Reunion Prancis di Samudra Hindia bagian barat, bukti kuat pertama bahwa MH370 mengakhiri penerbangannya di Samudra Hindia.

Beberapa puing lainnya kemudian ditemukan terdampar di pantai timur Afrika. Pencarian dihentikan pada Januari 2017.

Perusahaan robot kelautan AS, Ocean Infinity, memulai pencarian pada bulan Januari 2018 berdasarkan kontrak “tidak ada penemuan, tidak ada biaya” dengan Malaysia, dengan fokus pada area di utara pencarian sebelumnya yang diidentifikasi oleh studi aliran puing. Tapi itu berakhir beberapa bulan kemudian tanpa hasil.

4. Mengapa Pencarian MH370 Sangat Sulit?


Salah satu alasan mengapa pencarian ekstensif gagal menemukan petunjuk adalah karena tidak ada yang tahu persis di mana mencarinya.

Samudra Hindia adalah samudra terluas ketiga di dunia, dan pencarian dilakukan di wilayah yang sulit, di mana para pencari menghadapi cuaca buruk dan kedalaman rata-rata sekitar 4 kilometer (2,5 mil).

Bukan hal yang lazim jika pesawat menghilang di laut dalam, namun jika hilang, sisa-sisa pesawat akan sangat sulit ditemukan. Selama 50 tahun terakhir, puluhan pesawat telah hilang, menurut Aviation Safety Network.

5. Lalu Apa Selanjutnya?


Pemerintah Malaysia secara konsisten mengatakan mereka hanya akan melanjutkan perburuan jika ada bukti baru yang dapat dipercaya.

Saat ini mereka sedang mempertimbangkan proposal Ocean Infinity untuk pencarian baru dengan teknologi baru, meskipun tidak jelas apakah perusahaan tersebut memiliki bukti baru mengenai lokasi pesawat tersebut.

Banyak keluarga yang kehilangan orang dalam penghilangan tersebut tetap teguh dalam pencarian jawaban. Mereka berargumentasi bahwa misteri ini harus dipecahkan, tidak hanya untuk pengakhiran atau penutupan pribadi tetapi juga untuk mencegah bencana di masa depan.

Bencana ini juga membantu meningkatkan keselamatan penerbangan. Mulai tahun 2025, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional akan mewajibkan jet membawa perangkat yang akan menyiarkan posisi mereka setiap menit jika menghadapi masalah, sehingga pihak berwenang dapat menemukan lokasi pesawat jika terjadi bencana.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1074 seconds (0.1#10.140)