5 Negara dengan Penganut Sufi Terbanyak

Rabu, 06 Maret 2024 - 21:21 WIB
loading...
5 Negara dengan Penganut Sufi Terbanyak
Sufi berkembang dan terus menyebar ke berbagai negara. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Sufi menjadi aliran dalam Islam yang sudah berkembang sejak lama. Hingga kini, Sufi terus berkembang ke berbagai negara.

Asal muasal tasawuf sulit dilacak; Namun, para sejarawan meyakini Abd-Allah ibn Muhammad ibn al-Hanafiyyah adalah orang pertama yang memperkenalkan gagasan mistisisme dan asketisme ke dunia Islam. Tokoh terkemuka lainnya dalam sejarah Islam, seperti Rumi, Al-Ghazali, dan Amir Khusrau, juga membentuk praktik dan ideologi sufi.

Sufi terutama dipraktikkan di Afrika, Timur Tengah, dan Asia oleh lebih dari 300 juta Muslim. Tradisi sufi didasarkan pada persaudaraan, yang mendefinisikan kelompok sufi yang berbeda satu sama lain. Setiap persaudaraan terdiri dari sekelompok individu yang terhubung dengan Nabi Muhammad melalui silsila, bahasa Arab untuk rantai. Hakikatnya, jalinan persaudaraan sufi terjalin melalui rantai jabat tangan yang panjang, menghubungkan setiap sufi dengan Nabi Muhammad SAW.

5 Negara dengan Penganut Sufi Terbanyak

1. Mesir

5 Negara dengan Penganut Sufi Terbanyak

Foto/Reuters

Pembantaian di sebuah masjid di Semenanjung Sinai Mesir pada 2017 yang merenggut lebih dari 300 nyawa telah memusatkan perhatian pada Muslim Sufi, yang menjadi sasaran serangan mematikan tersebut.

Sering digambarkan sebagai mistisisme Islam, Sufi menekankan pencarian batin akan Tuhan dan penolakan terhadap hal-hal duniawi. Para sufi secara teratur mengunjungi tempat suci "Ahl al-Bayt" (keluarga Nabi Muhammad), dan "walis" (orang yang dianggap disukai oleh, atau "sahabat" Tuhan), dan menghadiri festival yang merayakan ulang tahun mereka.

Melansir BBC, di Mesir, terdapat sekitar 15 juta sufi yang mengikuti 77 “turuq” (perintah). Ordo terbesar adalah al-Rifaaiya, yang memiliki sekitar dua juta pengikut, dan al-Azmiya, yang memiliki sekitar satu juta pengikut. Ada ribuan masjid di negara ini yang menjadi tempat para sufi beribadah, meski tidak semua jamaahnya adalah sufi.

Sayangnya, kelompok Salafi dan jihad memusuhi kaum Sufi. Mereka melarang pengikutnya untuk salat di masjid-masjid yang terkait dengan tasawuf, dan menganggap nyanyian dan tempat suci sebagai hal yang bertentangan dengan doktrin agama.

Sebuah afiliasi dari kelompok jihad Negara Islam (ISIS) yang berbasis di Sinai utara telah melancarkan kampanye melawan kaum Sufi selama setahun. Pada bulan November 2016, mereka memenggal kepala Syekh Suleiman Abu Harraz, seorang tokoh sufi terkemuka yang berusia 98 tahun, setelah menculiknya dari rumahnya di kota El-Arish.

Para pemimpin tarekat Sufi sering menjalin hubungan persahabatan dengan pemerintah Mesir. Pada tahun 1960-an, mereka bekerja sama dengan Presiden nasionalis Gamal Abdel Nasser, dan berupaya meningkatkan popularitasnya di kalangan pengikut mereka. Kerja sama ini berlanjut di bawah penerus Nasser, Anwar Sadat dan Hosni Mubarak.

Setelah revolusi tahun 2011 yang menggulingkan Mubarak, mereka memasuki dunia politik dengan partai Sufi Pembebasan Mesir. Partai tersebut bergabung dengan Blok Mesir yang liberal dan anti-Islamis pada pemilihan legislatif November 2011.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1290 seconds (0.1#10.140)