5 Fakta Bencana Kemanusiaan di Gaza
loading...
A
A
A
"Kedua rumah sakit menghadapi kekurangan bahan bakar, listrik, dan staf khusus. Kasus trauma merupakan mayoritas pasien yang dirawat."
Foto/Reuters
Setidaknya 15 anak telah meninggal selama beberapa hari terakhir karena kekurangan gizi dan dehidrasi di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, kata kementerian kesehatan di Gaza pada hari Minggu.
Sebagian besar permintaan WHO untuk mengunjungi Gaza utara untuk mengirimkan pasokan ditolak pada bulan Januari, dan hanya tiga dari 16 permintaan yang difasilitasi. Tidak ada permintaan untuk melaksanakan misi yang dipimpin WHO ke wilayah utara yang difasilitasi pada bulan lalu, katanya.
Peeperkorn dari WHO mengatakan satu dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut di Gaza utara.
Foto/Reuters
Israel menghentikan semua impor makanan, obat-obatan, listrik dan bahan bakar ke Gaza pada awal perang. Meski kemudian mengizinkan pengiriman bantuan, organisasi bantuan mengatakan pemeriksaan keamanan dan sulitnya bergerak melalui zona perang telah sangat menghambat operasi mereka.
Organisasi-organisasi PBB mengatakan bahwa tingkat kekurangan gizi pada anak-anak di Gaza utara “sangat ekstrim” dan tiga kali lebih tinggi dibandingkan di wilayah selatan Palestina dimana lebih banyak bantuan tersedia.
“Ketika anak-anak mulai meninggal karena kelaparan, hal ini seharusnya menjadi peringatan yang tiada duanya,” kata Jens Laerke, juru bicara kantor kemanusiaan PBB.
“Jika tidak sekarang, kapan waktu untuk berhenti, memecahkan kaca, membanjiri Gaza dengan bantuan yang dibutuhkan?”
Foto/Reuters
Seruan agar Israel berbuat lebih banyak untuk mengatasi krisis kemanusiaan semakin keras sejak kematian warga Palestina yang mengantre bantuan di Gaza bulan lalu.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan 118 orang tewas, menghubungkan kematian tersebut dengan tembakan Israel dan menyebutnya sebagai pembantaian. Israel, yang mengatakan banyak orang terinjak atau terlindas, telah berjanji untuk menyelidikinya.
3. Makin Banyak Anak Meninggal karena Kelaparan
Foto/Reuters
Setidaknya 15 anak telah meninggal selama beberapa hari terakhir karena kekurangan gizi dan dehidrasi di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, kata kementerian kesehatan di Gaza pada hari Minggu.
Sebagian besar permintaan WHO untuk mengunjungi Gaza utara untuk mengirimkan pasokan ditolak pada bulan Januari, dan hanya tiga dari 16 permintaan yang difasilitasi. Tidak ada permintaan untuk melaksanakan misi yang dipimpin WHO ke wilayah utara yang difasilitasi pada bulan lalu, katanya.
Peeperkorn dari WHO mengatakan satu dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut di Gaza utara.
4. Israel Menghambat Masuknya Bantuan Kemanusian ke Gaza
Foto/Reuters
Israel menghentikan semua impor makanan, obat-obatan, listrik dan bahan bakar ke Gaza pada awal perang. Meski kemudian mengizinkan pengiriman bantuan, organisasi bantuan mengatakan pemeriksaan keamanan dan sulitnya bergerak melalui zona perang telah sangat menghambat operasi mereka.
Organisasi-organisasi PBB mengatakan bahwa tingkat kekurangan gizi pada anak-anak di Gaza utara “sangat ekstrim” dan tiga kali lebih tinggi dibandingkan di wilayah selatan Palestina dimana lebih banyak bantuan tersedia.
“Ketika anak-anak mulai meninggal karena kelaparan, hal ini seharusnya menjadi peringatan yang tiada duanya,” kata Jens Laerke, juru bicara kantor kemanusiaan PBB.
“Jika tidak sekarang, kapan waktu untuk berhenti, memecahkan kaca, membanjiri Gaza dengan bantuan yang dibutuhkan?”
5. Semua Warga Gaza Jadi Target Bidikan Sniper Israel
Foto/Reuters
Seruan agar Israel berbuat lebih banyak untuk mengatasi krisis kemanusiaan semakin keras sejak kematian warga Palestina yang mengantre bantuan di Gaza bulan lalu.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan 118 orang tewas, menghubungkan kematian tersebut dengan tembakan Israel dan menyebutnya sebagai pembantaian. Israel, yang mengatakan banyak orang terinjak atau terlindas, telah berjanji untuk menyelidikinya.