Jalankan Kebijakan Anti Teheran, AS Bentuk Kelompok Aksi Iran
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, membentuk sebuah kelompok untuk mengkoordinasikan dan menjalankan kebijakan Washington terhadap Iran. Pemerintah Trump terus bergerak maju untuk berupaya memaksa perubahan perilaku Iran setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional 2015.
Menuduh Iran melepaskan deru kekerasan dan perilaku destabilisasi terhadap AS, sekutu, mitra dan rakyat Iran sendiri, Pompeo mengumumkan pembentukan Kelompok Aksi Iran. Kelompok ini akan mendorong kebijakan pemerintah ASterhadap Iran di Washington dan luar negeri.
Ia mengatakan bahwa pemerintah AS tetap ingin berbicara dengan Iran.
"Tetapi untuk melakukannya kita harus melihat perubahan besar dalam perilaku rezim baik di dalam maupun di luar perbatasannya," kata Pompeo, Jumat (17/8/2018).
Pompeo menunjuk Brian Hook, yang saat ini direktur perencanaan kebijakan Departemen Luar Negeri, untuk menjalankan kelompok tersebut dengan titel perwakilan khusus untuk Iran. Hook memimpin upaya pemerintah yang pada akhirnya tidak berhasil untuk merundingkan perubahan pada kesepakatan nuklir dengan sekutu Eropa sebelum Presiden Donald Trump memutuskan pada bulan Mei untuk menarik keluar dari kesepakatan tersebut.
Hook mengatakan ia akan tetap membuka pintu untuk dialog. Namun ia juga menegaskan bahwa upaya AS untuk mengisolasi Iran secara ekonomi dan diplomatik tidak akan berakhir sampai kepemimpinannya mengubah kebijakan.
"Bebannya ada pada rezim Iran untuk mengubah perilakunya," katanya.
Kritikus menilai pembentukan kelompok ini sebagai tanda bahwa AS mengadopsi kebijakan perubahan rezim di Iran. Terlebih kelompok ini diumumkan bertepatan dengan peringatan penggulingan Perdana Menteri Iran Mohammad Mosaddegh dalam kudeta yang didukung oleh Inggris dan AS.
Namun Hook membantah hal tersebut dengan mengatakan waktunya adalah murni kebetulan. Ia juga menolak perbandingan antara kelompok yang dipimpinnya dengan prakarsa Departemen Luar Negeri sebelumnya yang dikenal sebagai "Future of Iraq Project". Prakarsa ini dilakukan ketika kebijakan AS adalah untuk mempromosikan kejatuhan mantan pemimpin Irak Saddam Hussein.
Menuduh Iran melepaskan deru kekerasan dan perilaku destabilisasi terhadap AS, sekutu, mitra dan rakyat Iran sendiri, Pompeo mengumumkan pembentukan Kelompok Aksi Iran. Kelompok ini akan mendorong kebijakan pemerintah ASterhadap Iran di Washington dan luar negeri.
Ia mengatakan bahwa pemerintah AS tetap ingin berbicara dengan Iran.
"Tetapi untuk melakukannya kita harus melihat perubahan besar dalam perilaku rezim baik di dalam maupun di luar perbatasannya," kata Pompeo, Jumat (17/8/2018).
Pompeo menunjuk Brian Hook, yang saat ini direktur perencanaan kebijakan Departemen Luar Negeri, untuk menjalankan kelompok tersebut dengan titel perwakilan khusus untuk Iran. Hook memimpin upaya pemerintah yang pada akhirnya tidak berhasil untuk merundingkan perubahan pada kesepakatan nuklir dengan sekutu Eropa sebelum Presiden Donald Trump memutuskan pada bulan Mei untuk menarik keluar dari kesepakatan tersebut.
Hook mengatakan ia akan tetap membuka pintu untuk dialog. Namun ia juga menegaskan bahwa upaya AS untuk mengisolasi Iran secara ekonomi dan diplomatik tidak akan berakhir sampai kepemimpinannya mengubah kebijakan.
"Bebannya ada pada rezim Iran untuk mengubah perilakunya," katanya.
Kritikus menilai pembentukan kelompok ini sebagai tanda bahwa AS mengadopsi kebijakan perubahan rezim di Iran. Terlebih kelompok ini diumumkan bertepatan dengan peringatan penggulingan Perdana Menteri Iran Mohammad Mosaddegh dalam kudeta yang didukung oleh Inggris dan AS.
Namun Hook membantah hal tersebut dengan mengatakan waktunya adalah murni kebetulan. Ia juga menolak perbandingan antara kelompok yang dipimpinnya dengan prakarsa Departemen Luar Negeri sebelumnya yang dikenal sebagai "Future of Iraq Project". Prakarsa ini dilakukan ketika kebijakan AS adalah untuk mempromosikan kejatuhan mantan pemimpin Irak Saddam Hussein.
(ian)