Polisi Selamatkan Pria Jerman dari Teror Bayi Tupai

Sabtu, 11 Agustus 2018 - 14:42 WIB
Polisi Selamatkan Pria Jerman dari Teror Bayi Tupai
Polisi Selamatkan Pria Jerman dari Teror Bayi Tupai
A A A
BERLIN - Polisi Jerman menyelamatkan seorang pria yang dikejar oleh bayi tupai. Pria tersebut menelepon polisi setelah bayi tupai tersebut tidak mau meninggalkannya.

Pihak kepolisian di Karlsruhe mengatakan pria yang tidak disebutkan namanya itu menelpon mereka dengan putus asa. Ia tidak bisa melepaskan dirinya dari hewan pengerat itu.

Polisi kemudian mengirim petugas untuk memeriksa pria tersebut. Di lokasi, polisi melihat bayi tupai tersebut masih mengejar pria malang itu. Drama berakhir setelah tiba-tiba tupai itu, yang tampaknya kelelahan, berbaring dan jatuh tertidur.

Petugas merasa kasihan dengan hewan mungil itu. Kemungkinan ia terpisah dari induknya dan kemungkinan menjadikan pria itu sebagai target karena mencari rumah baru.

"Sering terjadi seekor tupai yang kehilangan induknya mencari pengganti dan kemudian memfokuskan upaya mereka pada satu orang," kata juru bicara polisi Karlsruhe, Christina Krenz seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (11/8/2018).

"Hewan itu bisa sangat gigih, tidak hanya berlari di belakang seseorang, tapi sepenuhnya terpaku pada mereka. Hal itu tentunya bisa sangat menakutkan. Pria itu tidak tahu apa yang harus dilakukan dan ia memanggil polisi. Ia pasti merasa sedikit terancam," tuturnya.

Meski begitu, polisi yang tiba di tempat kejadian tampak geli daripada khawatir melihat kejadian itu.

"Seekor tupai akan menjadi maskot baru kami, ia diberi nama Karl-Friedrich," kata pihak kepolisian.

"Tupai itu tertidur dalam ketakutan," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Krenz mengatakan hal itu hanya untuk senang-senang semata. "Para petugas memikirkan nama yang cocok untuk bayi tupai itu," ucap Krenz.

Polisi membawa bayi tupai yang tertidur itu ke dalam tahanan polisi, dan kemudian menyerahkannya ke pusat penyelamatan hewan yang mengatakan bahwa tupai itu baik-baik saja.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3614 seconds (0.1#10.140)