Rusia Ungkap Pasukan NATO Menyamar sebagai Tentara Bayaran di Perang Ukraina

Senin, 19 Februari 2024 - 17:49 WIB
loading...
Rusia Ungkap Pasukan...
NATO banyak mengirim tentara ke medan perang di Ukraina sebagai prajurit bayaran. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Tentara NATO berperang melawan militer Rusia dalam konflik Ukraina dengan menyamar sebagai tentara bayaran. Itu diklaim oleh wakil kepala Staf Umum Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Rudskoy, selang beberapa hari setelah Moskow memberikan pukulan telak ke Kiev dengan merebut kota utama Donbass, kota Avdeevka.

"Penembakan yang dilakukan Ukraina terhadap warga sipil Rusia – yang sebagian besar dilakukan dari Avdeevka pada tahun-tahun sebelumnya – terjadi atas perintah Kiev dan dengan persetujuan diam-diam dari negara-negara Barat," kata wakil kepala Staf Umum Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Rudskoy, kepada Surat kabar Krasnaya Zvezda.

AS dan sekutunya menyediakan persenjataan lengkap bagi Ukraina dan menyediakan layanan komunikasi dan informasi intelijen. "Namun beberapa peralatan tersebut memerlukan personel Barat yang berkualifikasi di lapangan," ungkap Rudskoy.

Dia mengungkapkan, tentara NATO yang menyamar sebagai tentara bayaran berpartisipasi dalam operasi militer. "Mereka mengendalikan sistem pertahanan udara, rudal operasional-taktis dan beberapa sistem peluncuran roket, dan masuk ke dalam detasemen penyerangan,” kata Rudskoy.

Perwira NATO secara langsung mempersiapkan operasi militer untuk angkatan bersenjata Ukraina.



Pada pertengahan Januari, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan telah membunuh lebih dari 60 pejuang asing dalam serangan presisi, yang mayoritas adalah penutur bahasa Perancis.

Meskipun Prancis kemudian menyangkal bahwa ada angkatan bersenjata mereka yang berada di Ukraina, menteri pertahanan Prancis mengakui bahwa beberapa warga negara Prancis pergi berperang sebagai “sukarelawan” – dan mengklaim bahwa sebagai “negara demokrasi”, Paris tidak dapat menghentikan mereka untuk melakukan hal tersebut.

Menurut perkiraan Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 5.900 tentara bayaran asing telah tewas di Ukraina sejak awal konflik pada bulan Februari 2022. Angkatan Darat Ukraina menderita hampir 160.000 korban jiwa selama serangan balasan yang membawa bencana pada tahun lalu saja, menurut Kementerian Pertahanan Rusia .

"Kiev menderita kerugian besar, gagal menembus zona pertahanan taktis Rusia, sementara Angkatan Darat Rusia mempelajari dan menguji cara-cara peperangan yang baru," kata Rudskoy. Dia menambahkan bahwa setelah penangkapan Avdeevka, pasukan Rusia meningkatkan posisi mereka di sepanjang garis kontak.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1693 seconds (0.1#10.140)