3 Negara yang Kirim Drone Tempur untuk Menghancurkan Israel

Senin, 19 Februari 2024 - 20:20 WIB
loading...
3 Negara yang Kirim...
Banyak negara mengirimkan drone tempur untuk menghancurkan Israel. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Konflik Israel dan Palestina memicu banyak kelompok dari berbagai negara ikut terlibat dan mengirimkan persenjataannya. Salah satunya adalah meluncurkan drone tempur dengan target menghancurkan militer Israel.

Drone yang dikirim untuk menghancurkan Israel itu memiliki kecanggihan dan keunggulan baik daya jelajah. Yang menarik, sebagian drone tempur itu berstatus sebagai kamikaze yang mampu meledak dan mematikan.

3 Negara yang Kirim Drone Tempur untuk Menghancurkan Israel

1. Yaman

3 Negara yang Kirim Drone Tempur untuk Menghancurkan Israel

Foto/Reuters

Kelompok Houthi yang menguasai Yaman mengatakan bahwa mereka melakukan serangan pesawat tak berawak atau drone berulang kali ke wilayah Israel.

Yang paling mematikan pada akhir tahun lalu, drone Houthi menargetkan kota pelabuhan Israel, Eilat.

Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan kelompok itu melakukan serangan pesawat tak berawak di Eilat dan “daerah lain di Palestina yang diduduki”. Sarea mengatakan kelompok itu juga meluncurkan rudal ke kapal MSC United di Laut Merah setelah kapal tersebut menolak tiga seruan peringatan.

Insiden ini terjadi di tengah ketegangan tinggi di Laut Merah, tempat kelompok Houthi menargetkan kapal-kapal komersial sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina selama berminggu-minggu.

Kelompok ini juga telah meluncurkan rudal dan drone ke Israel, yang telah melancarkan serangan dahsyat di daerah kantong Gaza yang terkepung di mana mereka memerangi kelompok bersenjata Palestina Hamas menyusul serangan mematikan di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.


2. Lebanon

3 Negara yang Kirim Drone Tempur untuk Menghancurkan Israel

Foto/Reuters

Kelompok pejuang Hizbullah dari Lebanon menyerang Israel pada 9 Januari 2024 menggunakan drone kamikaze. Drone tersebut menargetkan pangkalan Komando Utara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di kota Safed di Israel utara.

“Drone adalah salah satu dari beberapa ancaman Hizbullah yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hizbullah telah sering menggunakan drone untuk menargetkan Israel setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober. Penting bagi Hizbullah untuk dicegah dan dicegah untuk melanjutkan serangan terhadap Israel utara,” kata Seth J. Frantzman, peneliti Foundation for Defense of Democracies.

Hizbullah telah menggunakan drone kamikaze untuk mengancam Israel dalam serangan baru-baru ini, termasuk serangan pada 9 Januari yang menargetkan kota Safed di Israel dan Komando Utara IDF.

Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma, yang melacak ancaman terhadap Israel utara, memperkirakan pada tahun 2021 Hizbullah memiliki sekitar 2.000 kendaraan udara tak berawak. IDF mengatakan pada tanggal 7 dan 8 Januari bahwa ada “pesawat musuh,” sebuah istilah untuk drone, yang menyusup ke Israel utara di dekat komunitas perbatasan. Kelompok teroris yang didukung Iran, seperti Hizbullah, Hamas, dan Houthi, semakin banyak menggunakan drone untuk melakukan serangan.

3. Iran

3 Negara yang Kirim Drone Tempur untuk Menghancurkan Israel

Foto/Reuters

Iran memang tidak terlihat terlibat langsung dalam konflik dengan Israel. Namun, Teheran menggunakan proksinya untuk melakukan serangan ke Israel dengan drone melalui Hizbullah atau pun Houthi.

Namun demikian, Iran memiliki drone baru yang dikatakan mampu menyerang sasaran di Israel. Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran meluncurkan Mohajer-10.

Pesawat serang tak berawak yang menyerupai MQ-9 Reaper buatan Amerika Serikat itu juga terlihat dalam video lepas landas dari landasan udara tak dikenal dan terbang. Dikatakan mampu membawa berbagai bom dan peralatan anti-radar serta melakukan pengawasan.

Menurut media yang terhubung dengan pemerintah, versi terbaru Mohajer, yang pertama kali dikembangkan selama perang delapan tahun dengan Irak pada tahun 1980an, dapat membawa hulu ledak seberat 300kg (660lb), terbang dengan kecepatan maksimum 210 kilometer per jam ( 130 mil per jam) dan menampung 450 liter (120 galon) bahan bakar.

Laporan media mengatakan drone tersebut dapat melakukan perjalanan tanpa henti di ketinggian 7.000 meter (4.350 kaki) hingga jarak 2.000 km (1.242 mil), yang berarti dapat mencapai Israel.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0883 seconds (0.1#10.140)