Khamenei: Tidak Ada Gunanya Berunding dengan AS

Minggu, 22 Juli 2018 - 03:33 WIB
Khamenei: Tidak Ada Gunanya Berunding dengan AS
Khamenei: Tidak Ada Gunanya Berunding dengan AS
A A A
TEHERAN - Pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, berunding dengan Amerika Serikat (AS) tidak berguna sementara negosiasi dengan Eropa harus dilanjutkan.

"Saya telah lama menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk mengandalkan kata-kata dan bahkan tanda tangan dari Amerika, sehingga negosiasi dengan Amerika Serikat tidak ada gunanya," kata Khamenei dalam pertemuan dengan duta besar dan diplomat Iran di Teheran.

Khamenei mengatakan bahwa sikap oposisi Washington terhadap kemampuan nuklir Iran dan perannya di kawasan itu berakar dari permusuhan dengan elemen-elemen otoritas sistem Islam. Amerika ingin kembali ke posisi mereka di Iran sebelum Revolusi Islam pada 1979 ketika mantan pemimpin Iran, Shah, adalah sekutu penting AS. AS tidak akan puas dengan apa pun yang kurang.

Khamenei mengatakan adalah kesalahan mencolok untuk percaya bahwa bernegosiasi dengan AS akan membantu Iran menyelesaikan masalah-masalahnya.

"Ada banyak negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin yang memiliki hubungan dengan AS tetapi masih menderita masalah," kata Khamenei, menambahkan AS memiliki masalah mendasar dengan sifat pendirian Islam Iran.

Dengan Eropa, pembicaraan harus terus menjamin kepentingan Iran di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang ingin dipertahankan oleh blok tersebut meskipun Washington menarik diri pada bulan Mei.

"Negosiasi dengan Eropa tidak boleh diputus, tetapi kita tidak perlu menunggu terlalu lama untuk paket Eropa dan sebagai gantinya, kita harus melakukan banyak pekerjaan di dalam negeri," ujar Khamenei seperti dikutip dari Press TV, Minggu (22/7/2018).

Awal bulan ini, Iran mengatakan telah menolak paket proposal Uni Eropa untuk masa depan kesepakatan nuklir 2015. Namun rincian proposal itu tidak pernah dipublikasikan.

Namun, Teheran mengatakan telah mengembalikan paket untuk revisi, mengatakan proposal blok itu tidak menjamin bahwa Republik Islam akan mendapat manfaat dari kesepakatan nuklir jika tetap dalam perjanjian.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3552 seconds (0.1#10.140)