Arab Saudi Warning Israel: Invasi ke Rafah Akan Timbulkan Konsekuensi Berbahaya!

Minggu, 11 Februari 2024 - 08:49 WIB
loading...
Arab Saudi Warning Israel: Invasi ke Rafah Akan Timbulkan Konsekuensi Berbahaya!
Arab Saudi memperingatkan Israel bahwa invasi ke Rafah di Gaza akan timbulkan konsekuensi yang sangat berbahaya. Foto/REUTERS
A A A
RIYADH - Kerajaan Arab Saudi memperingatkan Israel bahwa invasi ke Rafah di Gaza akan menimbulkan konsekuensi yang sangat berbahaya.

“Menyerang Rafah...yang merupakan tempat perlindungan terakhir bagi ratusan ribu warga sipil yang telantar akibat agresi brutal Israel akan memiliki konsekuensi yang berbahaya,” kata Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah pernyataan.

Hal itu juga menegaskan kembali penolakan dan kecaman keras oleh Kerajaan Arab Saudi terhadap pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza.



Lebih lanjut, kerjaaan memperbarui seruannya untuk gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas.

“Pelanggaran [terus-menerus] terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional [membuat] Dewan Keamanan [Perserikatan Bangsa-Bangsa] perlu mengadakan sidang mendesak untuk mencegah Israel menyebabkan bencana kemanusiaan yang akan segera terjadi dan setiap orang yang mendukung agresi itu akan bertanggung jawab atas tindakan tersebut," imbuh Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dikutip Al Arabiya, Minggu (11/2/2024).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan dia telah memerintahkan pasukannya untuk bersiap memasuki Rafah, kota di Gaza yang berbatasan dengan Mesir, yang penuh dengan pengungsi Palestina.

Netanyahu berdalih invasi tersebut untuk memburu mereka yang bertanggung jawab atas serangan mematikan pada 7 Oktober di Israel selatan.

Pernyataan Netanyahu telah memicu kekhawatiran dari pemerintah asing termasuk Amerika Serikat dan lembaga bantuan yang bergulat dengan krisis kemanusiaan yang semakin meningkat di Gaza akibat perang.

PBB mengatakan sekitar setengah dari 2,4 juta penduduk Gaza kini berlindung di Rafah, dengan banyak dari mereka tidur di luar tenda dan tempat penampungan sementara, serta meningkatnya kekhawatiran mengenai kekurangan makanan, air dan sanitasi.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1064 seconds (0.1#10.140)