Ketahuan Selingkuh dengan Pria Beristri, Ratu Kecantikan Jepang Serahkan Kembali Mahkotanya
loading...
A
A
A
TOKYO - Seorang pemenang kontes ratu kecantikan Jepang menyerahkan kembali mahkotanya setelah ketahuan berselingkuh dengan pria beristri.
Karolina Shiino, pemenang Miss Japan 2024, menyerahkan kembali mahkotanya hanya dalam waktu dua minggu setelah meraihnya.
Shiino (26), yang lahir di Ukraina dari orang tua asal Ukraina, menang dalam kontes Miss Japan minggu lalu. Dia tercatat sebagai orang pertama dengan latar belakang Eropa yang memenangkan gelar Miss Japan.
Shiino tinggal di Jepang sejak masih kecil. Dia telah fasih berbahasa Jepang dan menjadi warga negara tersebut.
Beberapa pihak menyambut baik penobatan seorang migran, tetapi yang lain mempertanyakan kemenangan Shiino.
Sejarawan Hiroe Yamashita mengatakan bahwa diskriminasi rasial tidak boleh ditoleransi, namun menambahkan bahwa kontes Miss Japan harus dinilai berdasarkan “standar kecantikan Jepang”.
“Dengan penampilan Karolina Shiina, orang Jepang berdarah murni tidak memiliki peluang di bawah nilai-nilai kecantikan modern," katanya.
Dibandingkan dengan banyak negara industri maju, Jepang memiliki tingkat migrasi yang relatif rendah—hanya sekitar 15 persen dibandingkan Australia per 100.000 orang menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Jepang juga memiliki tingkat kelahiran yang rendah dan usia rata-rata yang tinggi, sehingga mendorong migrasi bisa menjadi cara untuk mendatangkan pekerja baru yang lebih muda dan meningkatkan perekonomian.
Namun hal ini tetap menjadi topik sensitif di negara ini.
Shiino berhasil mengatasi kontroversi mengenai warisan leluhurnya setelah kemenangannya dan mengatakan bahwa definisi tentang Jepang harus diperluas.
“Sepanjang hidup saya, saya diberitahu bahwa saya tidak cukup [sebagai] orang Jepang, baik secara langsung maupun tidak langsung, namun saya tahu bahwa saya orang Jepang. Saya tidak bisa menahannya. Tidak seorang pun berhak mengatakan kepada saya bahwa saya tidak berhak melakukannya,” katanya kepada surat kabar The Japan Times setelah kemenangannya.
“Menurut saya itu bukanlah satu hal yang membuat Anda menjadi orang Jepang. Yang saya tahu adalah ini masalah hati.”
Namun, skandal perselingkuhannya dengan pria beristrilah yang membuatnya melepaskan gelarnya sebagai pemenang Miss Japan 2024.
Dalam beberapa hari terakhir, sebuah artikel di surat kabar tabloid Jepang; Shukan Bunshun, menyebutkan Shiino telah berkencan dengan seorang dokter pria yang sudah menikah.
Penyelenggara Miss Japan awalnya membela Shiino dengan mengatakan bahwa dokter tersebut mengeklaim bahwa dia masih lajang pada saat menjalin hubungan.
Tapi Shiino kemudian mengatakan bahwa meskipun dia mendapat kesan bahwa pria itu masih lajang ketika hubungan mereka dimulai, dia terus menemuinya setelah dia tahu bahwa pria itu sudah mempunyai istri.
Dia kemudian menyerahkan gelar Miss Japan, dan menjadi pemenang pertama yang melakukannya.
Dalam posting-an Instagram, Shiino meminta maaf kepada keluarga pria tersebut dan mengatakan akan meninggalkan perusahaan bakatnya.
“Saya benar-benar minta maaf atas masalah besar yang telah saya timbulkan dan karena telah mengkhianati mereka yang mendukung saya,” katanya, seperti dikutip news.com.au, Jumat (9/2/2024).
Penyelenggara kontes mengatakan gelar Miss Japan akan tetap kosong hingga tahun berikutnya pada tahun 2025.
Karolina Shiino, pemenang Miss Japan 2024, menyerahkan kembali mahkotanya hanya dalam waktu dua minggu setelah meraihnya.
Shiino (26), yang lahir di Ukraina dari orang tua asal Ukraina, menang dalam kontes Miss Japan minggu lalu. Dia tercatat sebagai orang pertama dengan latar belakang Eropa yang memenangkan gelar Miss Japan.
Shiino tinggal di Jepang sejak masih kecil. Dia telah fasih berbahasa Jepang dan menjadi warga negara tersebut.
Beberapa pihak menyambut baik penobatan seorang migran, tetapi yang lain mempertanyakan kemenangan Shiino.
Sejarawan Hiroe Yamashita mengatakan bahwa diskriminasi rasial tidak boleh ditoleransi, namun menambahkan bahwa kontes Miss Japan harus dinilai berdasarkan “standar kecantikan Jepang”.
“Dengan penampilan Karolina Shiina, orang Jepang berdarah murni tidak memiliki peluang di bawah nilai-nilai kecantikan modern," katanya.
Dibandingkan dengan banyak negara industri maju, Jepang memiliki tingkat migrasi yang relatif rendah—hanya sekitar 15 persen dibandingkan Australia per 100.000 orang menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Jepang juga memiliki tingkat kelahiran yang rendah dan usia rata-rata yang tinggi, sehingga mendorong migrasi bisa menjadi cara untuk mendatangkan pekerja baru yang lebih muda dan meningkatkan perekonomian.
Namun hal ini tetap menjadi topik sensitif di negara ini.
Shiino berhasil mengatasi kontroversi mengenai warisan leluhurnya setelah kemenangannya dan mengatakan bahwa definisi tentang Jepang harus diperluas.
“Sepanjang hidup saya, saya diberitahu bahwa saya tidak cukup [sebagai] orang Jepang, baik secara langsung maupun tidak langsung, namun saya tahu bahwa saya orang Jepang. Saya tidak bisa menahannya. Tidak seorang pun berhak mengatakan kepada saya bahwa saya tidak berhak melakukannya,” katanya kepada surat kabar The Japan Times setelah kemenangannya.
“Menurut saya itu bukanlah satu hal yang membuat Anda menjadi orang Jepang. Yang saya tahu adalah ini masalah hati.”
Namun, skandal perselingkuhannya dengan pria beristrilah yang membuatnya melepaskan gelarnya sebagai pemenang Miss Japan 2024.
Dalam beberapa hari terakhir, sebuah artikel di surat kabar tabloid Jepang; Shukan Bunshun, menyebutkan Shiino telah berkencan dengan seorang dokter pria yang sudah menikah.
Penyelenggara Miss Japan awalnya membela Shiino dengan mengatakan bahwa dokter tersebut mengeklaim bahwa dia masih lajang pada saat menjalin hubungan.
Tapi Shiino kemudian mengatakan bahwa meskipun dia mendapat kesan bahwa pria itu masih lajang ketika hubungan mereka dimulai, dia terus menemuinya setelah dia tahu bahwa pria itu sudah mempunyai istri.
Dia kemudian menyerahkan gelar Miss Japan, dan menjadi pemenang pertama yang melakukannya.
Dalam posting-an Instagram, Shiino meminta maaf kepada keluarga pria tersebut dan mengatakan akan meninggalkan perusahaan bakatnya.
“Saya benar-benar minta maaf atas masalah besar yang telah saya timbulkan dan karena telah mengkhianati mereka yang mendukung saya,” katanya, seperti dikutip news.com.au, Jumat (9/2/2024).
Penyelenggara kontes mengatakan gelar Miss Japan akan tetap kosong hingga tahun berikutnya pada tahun 2025.
(mas)