Insinyur AS Ini Kontak China lalu Curi Teknologi Pelacak Rudal Nuklir Amerika
loading...
A
A
A
“Dalam pengajuannya ke Talent Programs, Gong mengusulkan proyek-proyek yang mencerminkan pekerjaannya di beberapa perusahaan tersebut, dan berulang kali menyatakan bahwa proposalnya akan berguna bagi militer China dan bahwa China belum memiliki teknologi yang dia usulkan untuk dikembangkan sendiri atau dibagikan kepada perusahaan-perusahaan China,” lanjut dokumen tersebut.
“Kami tahu bahwa aktor-aktor asing, termasuk RRC, secara aktif berusaha mencuri teknologi kami,” kata Estrada dalam sebuah pernyataan.
"Tetapi kami akan tetap waspada terhadap ancaman ini dengan menjaga inovasi para pebisnis dan peneliti Amerika.”
Dokumen pengadilan mengatakan Gong mentransfer lebih dari 3.600 file digital dari perusahaan penelitian dan pengembangan tak dikenal di Malibu tempat dia bekerja kurang dari empat bulan awal tahun lalu ke tiga perangkat penyimpanan pribadi.
File-file tersebut ditransfer antara tanggal 30 Maret hingga 25 April, dan lebih dari 1.800 file tersebut ditransfer setelah dia menerima pekerjaan pada awal April di salah satu pesaing utama perusahaannya.
Sebagian besar pekerjaan perusahaan dalam mengembangkan teknologi sensor inframerah didanai melalui kontrak dengan Departemen Pertahanan dan kontraktor pemerintah AS lainnya.
“File-file yang diduga ditransfer oleh Gong mencakup cetak biru sensor inframerah canggih yang dirancang untuk digunakan dalam sistem berbasis ruang angkasa untuk mendeteksi peluncuran rudal nuklir dan melacak rudal balistik dan hipersonik,” imbuh DOJ.
"File-file tersebut juga diduga menyertakan cetak biru sensor yang dirancang untuk memungkinkan pesawat militer AS mendeteksi rudal pencari panas yang masuk dan mengambil tindakan pencegahan, termasuk dengan mengganggu kemampuan pelacakan inframerah rudal tersebut," sambung DOJ.
Gong bertanggung jawab untuk mengelola desain dan pengembangan sirkuit terpadu pembacaan pada sensor perusahaan.
Banyak dari file yang diduga dia transfer ditandai sebagai “proprietary”, “for official use only” dan “export controlled".
“Kami tahu bahwa aktor-aktor asing, termasuk RRC, secara aktif berusaha mencuri teknologi kami,” kata Estrada dalam sebuah pernyataan.
"Tetapi kami akan tetap waspada terhadap ancaman ini dengan menjaga inovasi para pebisnis dan peneliti Amerika.”
Dokumen pengadilan mengatakan Gong mentransfer lebih dari 3.600 file digital dari perusahaan penelitian dan pengembangan tak dikenal di Malibu tempat dia bekerja kurang dari empat bulan awal tahun lalu ke tiga perangkat penyimpanan pribadi.
File-file tersebut ditransfer antara tanggal 30 Maret hingga 25 April, dan lebih dari 1.800 file tersebut ditransfer setelah dia menerima pekerjaan pada awal April di salah satu pesaing utama perusahaannya.
Sebagian besar pekerjaan perusahaan dalam mengembangkan teknologi sensor inframerah didanai melalui kontrak dengan Departemen Pertahanan dan kontraktor pemerintah AS lainnya.
“File-file yang diduga ditransfer oleh Gong mencakup cetak biru sensor inframerah canggih yang dirancang untuk digunakan dalam sistem berbasis ruang angkasa untuk mendeteksi peluncuran rudal nuklir dan melacak rudal balistik dan hipersonik,” imbuh DOJ.
"File-file tersebut juga diduga menyertakan cetak biru sensor yang dirancang untuk memungkinkan pesawat militer AS mendeteksi rudal pencari panas yang masuk dan mengambil tindakan pencegahan, termasuk dengan mengganggu kemampuan pelacakan inframerah rudal tersebut," sambung DOJ.
Gong bertanggung jawab untuk mengelola desain dan pengembangan sirkuit terpadu pembacaan pada sensor perusahaan.
Banyak dari file yang diduga dia transfer ditandai sebagai “proprietary”, “for official use only” dan “export controlled".