Sniper Israel Eksekusi Pria Palestina saat Mencari Makanan di Kota Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Sniper tentara Israel telah mengeksekusi seorang pria Palestina yang sedang mencari makanan di Kota Gaza pada akhir pekan lalu.
Korban ditembak dari belakang, kemudian tergeletak di samping sepeda yang diduga dia kendarai saat mecari makanan.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) Euro-Med mengatakan eksekusi itu mengerikan, di mana korban sedang mencari makanan untuk bertahan hidup di tengah serangan dan pengepungan militer Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 27.300 orang.
Menurut kelompok HAM tersebut, pembunuhan itu memiliki kemiripan dengan sejumlah eksekusi yang dilakukan oleh sniper tentara Israel dari atap rumah di Gaza, sebagai bagian dari kekejaman Tel Aviv terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Dalam gambar yang dibagikan secara online, lubang peluru terlihat di punggung pria tersebut. Korban terlihat tergeletak di tanah di samping sepeda yang diduga dia kendarai saat mencari makanan di Kota Gaza.
Gambar yang memilukan itu, yang dilansir New Arab, Senin (5/2/2024), juga menunjukkan kucing-kucing berada di dekat tubuh korban yang terbaring tak bernyawwa, berpotensi mengendus atau menggerogoti jasad tersebut.
Ramy Abdu, ketua Euro-Med, mengatakan: "[Pria itu] menjadi korban sniper Israel. Setiap hari, sniper Israel yang ditempatkan di atap rumah membunuh puluhan warga sipil dan membatasi pergerakan ambulans."
Korban terbaru sniper tentara Israel tersebut belum teridentifikasi.
Pasukan Israel telah membunuh sejumlah besar warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat selama serangan militer sejak 7 Oktober 2023, serta selama beberapa dekade pendudukan dan pengepungan wilayah Palestina.
Dalam insiden lain bulan ini, seorang pria Palestina yang mengibarkan bendera putih ditembak mati oleh sniper tentara Israel di kota selatan Rafah beberapa saat setelah dia diwawancarai oleh lembaga penyiaran Inggris, ITV News.
Pembunuhan terhadap Ramzi Abu Sahloul itu kemudian terekam oleh kamera televisi, dalam dokumentasi lain kejahatan perang Israel di Gaza.
Pada bulan Desember, sniper tentara Israel membunuh Hadiya Nassar, seorang wanita lanjut usia Palestina yang menjadi viral karena mengatakan “saya lebih tua dari Israel”.
Hadiya, yang lahir pada tahun 1944, terbunuh di luar rumahnya di Gaza ketika perang berkecamuk di wilayah tersebut.
Pada bulan November, sniper tentara Israel juga menembak dan membunuh guru musik pertama di Gaza, Elham Farah, yang berasal dari komunitas minoritas Kristen di wilayah tersebut.
Farah, yang berusia 84 tahun, terbunuh saat hendak menuju apartemennya dalam perjalanan pulang dari gereja. Dia tertembak di kakinya, dan siapa pun yang mencoba mendekatinya juga menjadi sasaran sniper Zionis. Ambulans juga dicegah untuk mencapainya.
Tel Aviv telah mengobarkan perang mematikan di daerah kantong tersebut sejak 7 Oktober, menewaskan 27.365 warga Palestina hingga hari Minggu.
Israel dituduh melakukan serangkaian kejahatan perang terhadap warga Palestina selama perang berlangsung, termasuk eksekusi warga sipil Palestina dengan darah dingin.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Korban ditembak dari belakang, kemudian tergeletak di samping sepeda yang diduga dia kendarai saat mecari makanan.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) Euro-Med mengatakan eksekusi itu mengerikan, di mana korban sedang mencari makanan untuk bertahan hidup di tengah serangan dan pengepungan militer Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 27.300 orang.
Baca Juga
Menurut kelompok HAM tersebut, pembunuhan itu memiliki kemiripan dengan sejumlah eksekusi yang dilakukan oleh sniper tentara Israel dari atap rumah di Gaza, sebagai bagian dari kekejaman Tel Aviv terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Dalam gambar yang dibagikan secara online, lubang peluru terlihat di punggung pria tersebut. Korban terlihat tergeletak di tanah di samping sepeda yang diduga dia kendarai saat mencari makanan di Kota Gaza.
Gambar yang memilukan itu, yang dilansir New Arab, Senin (5/2/2024), juga menunjukkan kucing-kucing berada di dekat tubuh korban yang terbaring tak bernyawwa, berpotensi mengendus atau menggerogoti jasad tersebut.
Ramy Abdu, ketua Euro-Med, mengatakan: "[Pria itu] menjadi korban sniper Israel. Setiap hari, sniper Israel yang ditempatkan di atap rumah membunuh puluhan warga sipil dan membatasi pergerakan ambulans."
Korban terbaru sniper tentara Israel tersebut belum teridentifikasi.
Pasukan Israel telah membunuh sejumlah besar warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat selama serangan militer sejak 7 Oktober 2023, serta selama beberapa dekade pendudukan dan pengepungan wilayah Palestina.
Dalam insiden lain bulan ini, seorang pria Palestina yang mengibarkan bendera putih ditembak mati oleh sniper tentara Israel di kota selatan Rafah beberapa saat setelah dia diwawancarai oleh lembaga penyiaran Inggris, ITV News.
Pembunuhan terhadap Ramzi Abu Sahloul itu kemudian terekam oleh kamera televisi, dalam dokumentasi lain kejahatan perang Israel di Gaza.
Pada bulan Desember, sniper tentara Israel membunuh Hadiya Nassar, seorang wanita lanjut usia Palestina yang menjadi viral karena mengatakan “saya lebih tua dari Israel”.
Hadiya, yang lahir pada tahun 1944, terbunuh di luar rumahnya di Gaza ketika perang berkecamuk di wilayah tersebut.
Pada bulan November, sniper tentara Israel juga menembak dan membunuh guru musik pertama di Gaza, Elham Farah, yang berasal dari komunitas minoritas Kristen di wilayah tersebut.
Farah, yang berusia 84 tahun, terbunuh saat hendak menuju apartemennya dalam perjalanan pulang dari gereja. Dia tertembak di kakinya, dan siapa pun yang mencoba mendekatinya juga menjadi sasaran sniper Zionis. Ambulans juga dicegah untuk mencapainya.
Tel Aviv telah mengobarkan perang mematikan di daerah kantong tersebut sejak 7 Oktober, menewaskan 27.365 warga Palestina hingga hari Minggu.
Israel dituduh melakukan serangkaian kejahatan perang terhadap warga Palestina selama perang berlangsung, termasuk eksekusi warga sipil Palestina dengan darah dingin.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(mas)