Lebih dari 100.000 Orang Tewas, Terluka, dan Hilang di Gaza
loading...
A
A
A
Rumah sakit ini beroperasi dengan satu ambulans, dan “kereta keledai digunakan untuk mengangkut pasien.”
Dia juga menceritakan, “Kemarin kami kembali berupaya memberikan makanan ke Nasser, namun karena penundaan, makanan tersebut diambil dari truk oleh orang banyak yang juga sangat membutuhkan makanan.”
“Kami terus menyerukan agar layanan kesehatan dilindungi dan tidak diserang atau dimiliterisasi, dan kami terus menyerukan gencatan senjata,” papar ketua WHO tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu, dia mengatakan di X bahwa, “22,000 orang berlindung di Rumah Sakit Eropa di Gaza karena pertempuran intensif yang sedang berlangsung di Khan Yunis, yang juga menghambat akses ke rumah sakit.”
“Tim WHO dan mitranya menyaksikan kepadatan yang ekstrim di dalam fasilitas, kondisi yang benar-benar tidak manusiawi bagi pasien, petugas kesehatan, dan mereka yang tidak memiliki tempat berlindung yang aman,” ujar dia.
Ghebreyesus juga mengatakan dia “Ngeri dengan laporan tentang pembunuhan warga sipil, termasuk staf RCS Palestina, di kompleks rumah sakit Al Amal hari ini dan dalam dua hari terakhir di Khan Yunis, Gaza.”
Dia menekankan, “Kita tidak bisa mengatakannya lebih keras: rumah sakit harus dilindungi, tidak diserang atau dimiliterisasi. Gencatan senjata!"
Seruan itu jelas sia-sia karena Israel terus melanjutkan genosida di Gaza dengan perlindungan penuh Amerika Serikat dari sanksi internasional.
Washington terus menjadi pemasok senjata yang digunakan rezim kolonial Zionis untuk membunuh warga sipil Palestina.
Pelayanan Kesehatan Harus Dilindungi
Dia juga menceritakan, “Kemarin kami kembali berupaya memberikan makanan ke Nasser, namun karena penundaan, makanan tersebut diambil dari truk oleh orang banyak yang juga sangat membutuhkan makanan.”
“Kami terus menyerukan agar layanan kesehatan dilindungi dan tidak diserang atau dimiliterisasi, dan kami terus menyerukan gencatan senjata,” papar ketua WHO tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu, dia mengatakan di X bahwa, “22,000 orang berlindung di Rumah Sakit Eropa di Gaza karena pertempuran intensif yang sedang berlangsung di Khan Yunis, yang juga menghambat akses ke rumah sakit.”
“Tim WHO dan mitranya menyaksikan kepadatan yang ekstrim di dalam fasilitas, kondisi yang benar-benar tidak manusiawi bagi pasien, petugas kesehatan, dan mereka yang tidak memiliki tempat berlindung yang aman,” ujar dia.
Ghebreyesus juga mengatakan dia “Ngeri dengan laporan tentang pembunuhan warga sipil, termasuk staf RCS Palestina, di kompleks rumah sakit Al Amal hari ini dan dalam dua hari terakhir di Khan Yunis, Gaza.”
Dia menekankan, “Kita tidak bisa mengatakannya lebih keras: rumah sakit harus dilindungi, tidak diserang atau dimiliterisasi. Gencatan senjata!"
Seruan itu jelas sia-sia karena Israel terus melanjutkan genosida di Gaza dengan perlindungan penuh Amerika Serikat dari sanksi internasional.
Washington terus menjadi pemasok senjata yang digunakan rezim kolonial Zionis untuk membunuh warga sipil Palestina.