Lebih dari 100.000 Orang Tewas, Terluka, dan Hilang di Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan lebih dari 100.000 warga Palestina tewas, terluka, atau hilang dan diperkirakan tewas di Jalur Gaza yang terkepung.
Hal ini terjadi setelah lebih dari tiga bulan pemboman intensif Israel terhadap daerah kantong tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengkonfirmasi total 27.131 warga Palestina tewas, dan 66.287 orang terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai 7 Oktober.
“Pada saat yang sama, risiko kelaparan tinggi dan meningkat setiap hari,” ungkap Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Kamis (1/2/2024).
Ghebreyesus mengatakan tim badan tersebut di lapangan melaporkan “meningkatnya kekurangan makanan bagi staf medis dan pasien yang hanya makan satu kali sehari.”
Ketua WHO menekankan, “Kami terus menyerukan akses yang aman bagi personel dan pasokan kemanusiaan.”
Dia mengatakan, “WHO menghadapi kesulitan besar dalam upaya mencapai rumah sakit di Gaza selatan, dengan pertempuran sengit dilaporkan terjadi di dekat rumah sakit di Khan Yunis, sangat mengganggu akses ke fasilitas kesehatan, pasien, petugas kesehatan, dan pasokan.”
Selama misi PBB pada Senin, WHO mengirimkan pasokan medis ke Kompleks Medis Nasser.
“Misi lain untuk mengirimkan bahan bakar dan makanan ditolak,” papar dia.
Dia menjelaskan, meskipun terdapat tantangan, Rumah Sakit Nasser terus menawarkan layanan kesehatan, “meskipun dengan kapasitas yang dikurangi.”
Hal ini terjadi setelah lebih dari tiga bulan pemboman intensif Israel terhadap daerah kantong tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengkonfirmasi total 27.131 warga Palestina tewas, dan 66.287 orang terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai 7 Oktober.
“Pada saat yang sama, risiko kelaparan tinggi dan meningkat setiap hari,” ungkap Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Kamis (1/2/2024).
Ghebreyesus mengatakan tim badan tersebut di lapangan melaporkan “meningkatnya kekurangan makanan bagi staf medis dan pasien yang hanya makan satu kali sehari.”
Ketua WHO menekankan, “Kami terus menyerukan akses yang aman bagi personel dan pasokan kemanusiaan.”
Dia mengatakan, “WHO menghadapi kesulitan besar dalam upaya mencapai rumah sakit di Gaza selatan, dengan pertempuran sengit dilaporkan terjadi di dekat rumah sakit di Khan Yunis, sangat mengganggu akses ke fasilitas kesehatan, pasien, petugas kesehatan, dan pasokan.”
Selama misi PBB pada Senin, WHO mengirimkan pasokan medis ke Kompleks Medis Nasser.
“Misi lain untuk mengirimkan bahan bakar dan makanan ditolak,” papar dia.
Dia menjelaskan, meskipun terdapat tantangan, Rumah Sakit Nasser terus menawarkan layanan kesehatan, “meskipun dengan kapasitas yang dikurangi.”