Di Hadapan Netanyahu, Macron Tegaskan Komitmen pada Kesepakatan Nuklir Iran

PARIS - Presiden Prancis, Emaneul Macron menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan nuklir Iran. Penegasan itu disampaikan Macron pasca melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Paris.

Netanyahu bertemu Macron sebagai bagian dari tur untuk membujuk tiga negara peneken kesepakatan nuklir Iran di Eropa yakni Prancis, Inggris dan Jerman, untuk mengikuti Washington dalam mengejar sikap keras terhadap Iran dan mundur dari kesepakatan itu.

"Rekan-rekan saya di Eropa dan saya berpikir bahwa ada kebutuhan untuk melestarikan perjanjian nuklir, tetapi kami prihatin tentang kegiatan Iran di Timur Tengah," kata Macron, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (6/6).

"Prancis ingin mencapai dalam jangka panjang, paket lengkap, di mana kita akan memiliki perjanjian nuklir 2015 yang turut mencakup pengembangan rudal balistik dan peran Iran di kawasan itu," sambungnya.

Macron mengatakan kepada Netanyahu bahwa Kesepakatan Bersama Rencana Aksi Komprehensif atau JCPOA, yang merupakan nama resmi kesepakatan Iran,harus dipertahankan, bahkan jika itu tidak cukup atau sepenuhnya memuaskan.

"Kami ingin membawa stabilitas ke Timur Tengah, dan perjanjian nuklir adalah bagian dari itu, tetapi itu harus diperpanjang dengan tambahan 10 tahun, dan kami harus mempertimbangkan agresi Iran di kawasan itu dan program rudal balistiknya," katanya.

Presiden Prancis memperingatkan semua pihak terhadap eskalasi yang dapat menyebabkan konflik setelah Iran mengumumkan peningkatan kapasitas pengayaan uraniumnya. "Saya mengajak semua orang untuk menstabilkan situasi dan tidak menyerah pada eskalasi ini karena itu hanya akan mengarah pada satu hal, konflik," tukasnya.