Mesir Perkuat Tembok dan Pagar Perbatasan Gaza

Rabu, 31 Januari 2024 - 11:13 WIB
loading...
Mesir Perkuat Tembok...
Otoritas Mesir melakukan perbaikan di pagar perbatasan dengan Gaza. Foto/AJA
A A A
KAIRO - Foto-foto yang dipublikasikan berbagai saluran media, termasuk Al-Jazeera menunjukkan pihak berwenang Mesir sedang melakukan pekerjaan perbaikan baru di pagar yang memisahkan Mesir dan Jalur Gaza di timur Rafah.

Gambar-gambar itu diambil pada Senin (29/1/2024), menurut Al-Jazeera. Foto-foto itu menunjukkan alat berat yang mengangkut pasir, memperkuat menara pengawas dan pagar beton di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza.

Tidak jelas mengapa Mesir memperkuat dinding perbatasan tersebut. Tampaknya langkah ini dilakukan terkait upaya Israel mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza.

Migrasi Paksa dengan Pengeboman Brutal


Pejabat tinggi pemerintah Israel berulang kali melobi untuk melakukan pembersihan etnis warga Palestina dari Jalur Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang telah mengobarkan perang genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, terus mempromosikan gagasan ‘migrasi sukarela’ yang faktanya adalah pengusiran paksa dengan pengeboman brutal.

Netanyahu mendesak mitra-mitra Baratnya membantu mendorong warga Palestina ke gurun Sinai Mesir.

Mesir telah berulang kali menolak usulan Israel, yang, setidaknya pada hari-hari awal perang, tampaknya didukung Washington.

Selain itu, para pejabat Israel menuduh pihak Mesir menutup mata terhadap dugaan penyelundupan senjata melalui wilayah perbatasan yang memisahkan Mesir dari Jalur Gaza.

Daerah Penyangga


Juru Bicara Layanan Informasi Negara Mesir, Diaa Rashwan, mengatakan Mesir telah mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan terowongan perbatasan dengan Gaza secara permanen.

Langkah itu seiring dengan dibuatnya zona penyangga sepanjang 5 kilometer antara Mesir dan perbatasan dengan Gaza.

Rashwan juga mengatakan lebih dari 1.500 terowongan hancur, dan Mesir memperkuat tembok perbatasan yang ada dengan tembok beton tambahan.

Tuduhan Palsu


Mesir juga membantah tuduhan yang dibuat tim pembela Israel di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ), di mana dikatakan Kairo bertanggung jawab mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dan bantuan ke Gaza dari penyeberangan Rafah sisi Mesir.

Mesir menggambarkan tudingan Israel sebagai “tuduhan dan kebohongan” belaka.

Rashwan mengatakan, ketidaksesuaian dan kepalsuan tuduhan Israel terlihat jelas dari fakta bahwa seluruh pejabat Israel, puluhan kali menegaskan dalam pernyataan publik sejak dimulainya agresi di Gaza, bahwa mereka tidak akan mengizinkan masuknya bantuan ke Jalur Gaza, terutama bahan bakar.

Afrika Selatan mengajukan gugatan ke ICJ pada tanggal 29 Desember, menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Genosida oleh Israel selama lebih dari tiga bulan menyebabkan lebih dari 100.000 orang tewas atau terluka di Gaza.

Tindakan Israel juga mengakibatkan kelaparan massal dan sesuai dengan pernyataan badan pengungsi PBB untuk Palestina, UNRWA, ‘kelaparan yang akan terjadi’.

Segera setelah dimulainya perang, Israel menyerang penyeberangan Rafah, dan bahkan ‘secara keliru’ menembaki sasaran militer Mesir.

Baca juga: Inggris akan Pertimbangkan Mengakui Negara Palestina

Hal ini mengakibatkan ditutupnya perbatasan Rafah, yang mengakibatkan puluhan ribu warga Palestina yang terluka tidak dapat menerima perawatan medis yang layak di rumah sakit yang hancur di Gaza.

Meskipun Israel terus menuduh Mesir sebagai sumber utama senjata Perlawanan Gaza, New York Times melaporkan pada tanggal 29 Januari bahwa sumber utama senjata Perlawanan Palestina sebenarnya adalah Israel.

“Hamas telah mampu membuat banyak roket dan persenjataan anti-tank dari ribuan amunisi yang gagal meledak ketika Israel melemparkannya ke Gaza,” papar laporan itu.

“Yang jelas sekarang adalah senjata yang digunakan pasukan Israel untuk menegakkan blokade Gaza selama 17 tahun terakhir kini digunakan untuk melawan mereka,” ungkap laporan itu.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
Profil Theodorus I,...
Profil Theodorus I, Paus Kelahiran Palestina yang Jarang Diketahui
Hamas Berharap Paus...
Hamas Berharap Paus Leo XIV Perkuat Dukungan pada Mereka yang Tertindas
Pagar Baru Israel Ubah...
Pagar Baru Israel Ubah Kota Palestina Jadi Penjara Terbuka
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Teka-teki Ukiran Suci...
Teka-teki Ukiran Suci Mesir Berusia 3.300 Tahun Akhirnya Terungkap
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Tripoli Mencekam! Baku...
Tripoli Mencekam! Baku Tembak Kelompok Milisi Bersenjata Pecah
Rekomendasi
John Fury Bongkar Kesalahan...
John Fury Bongkar Kesalahan Fatal Tyson Fury Saat Hadapi Oleksandr Usyk
Amerika Serikat Dibayangi...
Amerika Serikat Dibayangi Ancaman Gagal Bayar Utang Rp594.120 Triliun, Kapan Terjadinya?
Longsor Terjang Samarinda,...
Longsor Terjang Samarinda, 2 Orang Tewas dan 2 Masih Pencarian
Berita Terkini
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
PM India Ultimatum Pakistan:...
PM India Ultimatum Pakistan: Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Infografis
Membangkang, Panglima...
Membangkang, Panglima Israel Tolak Perintah Serang Gaza Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved