Di Negara Ini, Mayat Manusia Dijual Rp20,5 Juta Per Jasad
loading...
A
A
A
MADRID - Publik Spanyol dihebohkan dengan praktik penjualan mayat manusia ke sebuah universitas untuk penelitian. Per jasad dijual seharga 1.200 euro atau lebih dari Rp20,5 juta.
Polisi setempat telah membongkar kasus tersebut. Pasukan polisi telah menangkap pemilik rumah duka di Valencia atas tuduhan menjual mayat ke departemen penelitian sebuah universitas.
Empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni dua pemilik dan dua karyawan rumah duka.
Selain dituduh terlibat penjualan mayat manusia, para tersangka juga dituduh membantu pihak universitas membuang mayat-mayat tersebut setelah dipelajari dengan membakarnya atau membuang bagian tubuh yang sudah dimutilasi ke peti mati lain untuk kemudian dikremasi.
Sebagian besar jasad adalah orang-orang yang tidak memiliki keluarga.
"Para tersangka memalsukan dokumentasi untuk mendapatkan jasad dari rumah sakit dan panti jompo untuk kemudian menjualnya ke universitas guna penelitian seharga 1.200 euro per mayat,” kata polisi Spanyol dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Selasa (30/1/2024).
Para tersangka, kata polisi, telah menjual sedikitnya 11 jenazah.
Dalam beberapa kasus, mereka bahkan menagih pihak universitas untuk kremasi yang tidak pernah dilakukan.
“Mereka menagih satu universitas sebesar 5.040 euro karena membakar 11 jenazah setelah dipelajari, yang tidak diperhitungkan dalam tagihan krematorium mana pun di kota itu,” lanjut pernyataan polisi.
Polisi setempat telah membongkar kasus tersebut. Pasukan polisi telah menangkap pemilik rumah duka di Valencia atas tuduhan menjual mayat ke departemen penelitian sebuah universitas.
Empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni dua pemilik dan dua karyawan rumah duka.
Selain dituduh terlibat penjualan mayat manusia, para tersangka juga dituduh membantu pihak universitas membuang mayat-mayat tersebut setelah dipelajari dengan membakarnya atau membuang bagian tubuh yang sudah dimutilasi ke peti mati lain untuk kemudian dikremasi.
Sebagian besar jasad adalah orang-orang yang tidak memiliki keluarga.
"Para tersangka memalsukan dokumentasi untuk mendapatkan jasad dari rumah sakit dan panti jompo untuk kemudian menjualnya ke universitas guna penelitian seharga 1.200 euro per mayat,” kata polisi Spanyol dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Selasa (30/1/2024).
Para tersangka, kata polisi, telah menjual sedikitnya 11 jenazah.
Dalam beberapa kasus, mereka bahkan menagih pihak universitas untuk kremasi yang tidak pernah dilakukan.
“Mereka menagih satu universitas sebesar 5.040 euro karena membakar 11 jenazah setelah dipelajari, yang tidak diperhitungkan dalam tagihan krematorium mana pun di kota itu,” lanjut pernyataan polisi.