Negara-negara Arab yang Tidak Mendukung Houthi Yaman

Senin, 29 Januari 2024 - 12:44 WIB
loading...
Negara-negara Arab yang...
Ada enam negara Arab yang tidak mendukung kelompok Houthi Yaman dalam aksinya menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah. Aksi Houthi sebagai pembalaan terhadap rakyat Palestina yang dibombardir Israel di Gaza. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Kelompok Houthi di Yaman sedang gencar menyerang kapal-kapal dagang terkait Israel yang melintasi Laut Merah. Aksi kelompok itu sebagai pembelaan terhadap rakyat Palestina yang dibombardir militer Zionis di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, melawan serangan rudal dan drone Houthi dengan membentuk koalisi internasional dengan nama sandi operasinya "Operasi Penjaga Kemakmuran". Koalisi ini terdari AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.

Bahrain menjadi satu-satunya negara Arab yang ikut ambil bagian dalam koalisi pimpinan AS.

Meski hanya Bahrain yang terang-terangan menentang Houthi, banyak negara Arab juga tidak mendukung kelompok pemberontak Yaman tersebut.



Negara-negara Arab yang Tidak Mendukung Houthi Yaman

1. Arab Saudi


Arab Saudi, pernah memimpin Koalisi Arab yang berperang membela pemerintah Yaman yang ingin digulingkan Houthi.

Perang Koalisi Arab melawan Houthi saat ini telah mereda, namun Arab Saudi juga tidak serta merta mendukung kelompok tersebut menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah.

2. Uni Emirat Arab


Uni Emirat Arab (UEA) juga pernah berperang melawan Houthi ketika negara itu menjadi bagian dari Koalisi Arab pimpinan Saudi.

Ketika konflik mereda, UEA juga tidak serta merta mendukung Houthi menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah.

3. Mesir


Mesir telah menunjukkan dukungannya terhadap pemerintah Yaman yang sah dalam melawan pemberontakan kelompok Houthi.

Mesir memiliki kepentingan geopolitik dan keamanan di kawasan tersebut.

Kairo memang tidak ambil bagian dalam koalisi internasional pimpinan AS, namun ia juga tidak mendukung Houthi dalam menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah.

4. Yordania


Kerajaan Yordania tidak mendukung Houthi dan telah menyatakan dukungan mereka terhadap pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Seperti halnya Mesir, Yordania tidak bergabung dalam koalisi internasional pimpinan AS. Namun kerajaan itu juga tidak Houthi dalam aksinya menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah.

5. Bahrain


Bahrain, sebagai anggota Dewan Kerjasama Arab (GCC), umumnya menentang pengaruh regional Iran dan Houthi yang didukung Teheran.

Negara ini juga terang-terangan menentang Houthi setelah menjadi satu-satunya negara Arab yang bergabung dalam koalisi internasional pimpinan AS.

6. Kuwait


Kuwait juga merupakan anggota GCC dan memiliki kecenderungan untuk mendukung stabilitas regional dan menentang pengaruh regional Iran.

Kuwait tidak mendukung Houthi dalam aksinya menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman dan Zelensky Bahas Upaya Perdamaian di Ukraina
Pemimpin Houthi Kutuk...
Pemimpin Houthi Kutuk Pembunuhan di Suriah, Tuding AS dan Israel Dukung Takfiri
Siapa Sheika Aisha?...
Siapa Sheika Aisha? Putri Cantik Penguasa Uni Emirat Arab yang Bekerja Layaknya Warga Biasa di SeaWorld
Houthi Beri Israel Waktu...
Houthi Beri Israel Waktu 4 Hari untuk Izinkan Bantuan Gaza atau Hadapi Operasi Laut Merah
AS Kerahkan Kapal Induk...
AS Kerahkan Kapal Induk Nuklir ke Timur Tengah usai Tetapkan Houthi sebagai Kelompok Teroris
AS Resmi Tetapkan Houthi...
AS Resmi Tetapkan Houthi Yaman sebagai Organisasi Teroris Asing
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman Ampuni Para Pembangkang, Bebas Pulang ke Arab Saudi Tanpa Dihukum
Houthi Siap Hujani Tel...
Houthi Siap Hujani Tel Aviv dengan Rudal jika Kobarkan Kembali Perang Gaza
Arab Saudi Buru Koruptor...
Arab Saudi Buru Koruptor Besar-besaran, 131 Orang Ditangkap dan 370 Diselidiki
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
32 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Negara Asia yang Diprediksi...
Negara Asia yang Diprediksi akan Terlibat Perang Dunia 3
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved