AS dan Inggris Bombardir Yaman, Ini Reaksi Dunia Internasional

Jum'at, 12 Januari 2024 - 13:15 WIB
loading...
AS dan Inggris Bombardir Yaman, Ini Reaksi Dunia Internasional
Berbagai negara telah beraksi atas serangan AS dan Inggris terhadap Yaman dengan target kelompok Houthi. Ada yang mengecam dan banyak pula yang mendukung. Foto/REUTERS
A A A
SANAA - Komunitas dunia internasional telah bereaksi atas keputusan Amerika Serikat (AS) dan Inggris membombardir Yaman dengan klaim menargetkan situs-situs kelompok Houthi.

Serangan diluncurkan dari udara dan laut pada Jumat (12/1/2024) dini hari dengan rudal Tomahawk sebagai senjata andalan.

Amukan militer negara-negara NATO itu menandai respons yang signifikan setelah pemerintahan Joe Biden dan sekutunya memperingatkan bahwa kelompok Houthi akan menanggung konsekuensi dari serangan drone dan rudal yang berulang kali terhadap pada pelayaran komersial di Laut Merah.



Reaksi Dunia Internasional atas Langkah AS-Inggris Bombardir Yaman

1. Amerika Serikat

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akui telah memerintahkan serangan itu meski belum ada mandat dari Kongres maupun PBB. Biden berdalih serangan itu sebagai pembelaaan diri Amerika.

“Hari ini, atas arahan saya, pasukan militer AS—bersama Inggris dan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda—berhasil melakukan serangan terhadap sejumlah sasaran di Yaman yang digunakan oleh pemberontak Houthi untuk membahayakan kebebasan navigasi di salah satu jalur perairan paling penting di dunia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.

"Saya tidak akan ragu untuk mengarahkan langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi rakyat kita dan arus bebas perdagangan internasional jika diperlukan.”

2. Inggris

Seperti AS, Inggris berdalih serangannya terhadap Yaman dengan situs-situs Houthi sebagai target merupakan tindakan pembelaan diri.

"Houthi mengganggu stabilitas pelayaran komersial di Laut Merah," kata Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1096 seconds (0.1#10.140)