Trump Cabut Bantuan untuk Suriah Barat Laut

Sabtu, 19 Mei 2018 - 15:59 WIB
Trump Cabut Bantuan untuk Suriah Barat Laut
Trump Cabut Bantuan untuk Suriah Barat Laut
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Trump akan menarik bantuan dari Suriah barat laut yang didominasi oleh faksi-faksi Islam. Washington akan memfokuskan upaya pemulihan di daerah-daerah di mana pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) telah merebut kembali wilayah dari ISIS di timur laut.

CBS, yang pertama kali melaporkan laporan itu, mengatakan puluhan juta dolar akan dipotong dari upaya sebelumnya yang didukung AS di barat laut, termasuk proyek-proyek untuk melawan kekerasan ekstremisme, mendukung masyarakat dan media independen, memperkuat pendidikan, dan mengadvokasi pemolisian masyarakat.

Para pejabat AS mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan tidak akan terpengaruh di barat laut di sekitar provinsi Idlib. Idlib merupakan bagian terbesar wilayah Suriah yang dipegang oleh faksi gerilyawan, termasuk bekas afiliasi al-Qaeda dalam perang Suriah.

"Bantuan AS untuk program di Suriah barat laut sedang dibebaskan untuk memberikan dukungan potensial yang meningkat untuk diprioritaskan di Suriah timur laut,” kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (19/5/2018).

Pejabat lain mengatakan bahwa pemerintah AS percaya bahwa pihaknya ingin memindahkan bantuan ke daerah-daerah di mana AS lebih memegang kendali.

Presiden Donald Trump pada bulan Maret membekukan lebih dari USD 200 juta dana untuk upaya pemulihan di Suriah sementara pemerintahannya menilai kembali peran Washington dalam konflik Suriah.

"Peninjauan masih berlangsung," kata seorang pejabat AS.

Trump mengatakan pada Maret bahwa sudah waktunya bagi AS untuk meninggalkan Suriah, menyusul kemenangan sekutu melawan militan ISIS. Sekitar 2.000 pasukan AS dikerahkan di Suriah.

Pada bulan April, bagaimanapun, Trump memperdalam keterlibatan AS dengan memerintahkan serangan rudal terhadap Suriah sebagai tanggapan terhadap serangan gas beracun yang menewaskan puluhan orang.

Seorang pejabat lain mengatakan pemotongan di barat laut akan berlangsung selama beberapa bulan.

"Bahayanya adalah pengulangan apa yang dikritik presiden tentang Irak - meninggalkan kekosongan di mana kekerasan bisa menjadi lebih buruk dan ekstremis dapat mengeksploitasi itu," pejabat itu menambahkan.

Pentagon memperkirakan bahwa ISIS telah kehilangan sekitar 98 persen dari wilayah yang dikuasainya di Irak dan Suriah. Meski begitu, para pejabat militer AS telah memperingatkan bahwa militan dapat memperoleh kembali wilayah yang dibebaskan dengan cepat kecuali mereka distabilkan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4884 seconds (0.1#10.140)