Korsel Anggap Remeh Ancaman Korut Batalkan Pembicaraan

Jum'at, 18 Mei 2018 - 16:57 WIB
Korsel Anggap Remeh Ancaman Korut Batalkan Pembicaraan
Korsel Anggap Remeh Ancaman Korut Batalkan Pembicaraan
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara (Korut) tetap berkomitmen untuk meningkatkan hubungan. Korut sebelumnya mengkritik keras latihan perang gabungan Amerika Serikat (AS)-Korsel dan mengancam akan membatalkan permbicaraan antar Korea kecuali jika keluhan mereka ditanggapi.

Jurubicara Kementerian Unifikasi Korsel, Baek Tae-hyun, mengatakan Seoul mengharapkan Pyongyang setia mematuhi perjanjian antara pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in dalam pertemuan puncak mereka bulan lalu. Para pemimpin Korea telah mengeluarkan sumpah tentang "denuklirisasi menyeluruh" semenanjung Kores dan menjanjikan perdamaian permanen.

"Kami baru saja berada di titik awal dan kami tidak akan berhenti atau goyah ketika kami bergerak maju untuk perdamaian di Semenanjung Korea," kata Baek seperti dilansir dari AP, Jumat (18/5/2018).

Pernyataan ini muncul beberapa jam setelah Ri Son-gwon, ketua sebuah badan Korut yang berurusan dengan urusan antar-Korea, menuduh pemerintah Korsel sebagai kelompok yang bodoh dan tidak kompeten tanpa rasa dari situasi saat ini, dari gambaran konkret apa pun dari mitra dialog mereka dan kemampuan untuk membedakan tren saat ini.”

Dalam komentar yang diterbitkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara, Ri mengatakan latihan militer AS-Korsel yang "sangat berani" berlatih menyerang sasaran strategis di Korut, dan menuduh Korsel membiarkan "sampah manusia menyakiti martabat" dari Kepemimpinan tertinggi Korut.

Ri tampaknya mengacu pada konferensi pers yang diadakan di Majelis Nasional Korea Selatan pada hari Senin oleh Thae Yong-ho, mantan diplomat senior Korut yang membelot ke Korsel pada tahun 2016. Thae mengatakan sangat tidak mungkin Kim akan sepenuhnya melepaskan senjata nuklirnya atau menyetujui peremajaan rezim yang terverifikasi kuat.

Ri mengatakan akan sulit untuk melanjutkan pembicaraan dengan Korea Selatan kecuali situasi serius yang menyebabkan penghentian pembicaraan tingkat tinggi Utara-Selatan diselesaikan.

Sebelumnya, para pejabat senior dari kedua Korea sejatinya akan kembali bertemu di desa perbatasan pada Rabu lalu. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membahas bagaimana menerapkan kesepakatan para pemimpin mereka untuk mengurangi ketegangan militer di sepanjang perbatasan mereka yang dijaga ketat dan meningkatkan hubungan secara keseluruhan. Namun Korut membatalkan pertemuan itu.

Baca Juga: Korut Tunda Pembicaraan dengan Korsel
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4457 seconds (0.1#10.140)