AS Tawarkan Draft Baru Resolusi Perpanjang Embargo Senjata Iran

Rabu, 12 Agustus 2020 - 06:43 WIB
loading...
AS Tawarkan Draft Baru...
AS menawarkan draft baru resolusi perpanjang embargo senjata Iran. Foto/Reuters
A A A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) merampingkan upayanya untuk meminta Dewan Keamanan PBB memperpanjang embargo senjata terhadap Iran . Ini adalah langkah terbaru AS untuk dapat memenangkan lebih banyak dukungan di badan beranggotakan 15 negara itu tetapi tidak mungkin untuk mengatasi oposisi dengan veto power seperti Rusia dan China.

Rancangan baru, yang dilihat oleh Reuters Rabu (12/8/2020), hanya empat paragraf dan akan memperpanjang larangan senjata di Iran sampai Dewan Keamanan memutuskan sebaliknya. Rancangan resolusi itu menyatakan bahwa embargo senjata Iran sangat penting untuk pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.(Baca: Negara Teluk Minta PBB Perpanjang Embargo Senjata Iran )

Embargo senjata berusia 13 tahun akan berakhir pada Oktober di bawah kesepakatan nuklir 2015 antara Iran, Rusia, China, Jerman, Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat yang mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan keringanan sanksi.

Draf resolusi AS sebelumnya digambarkan oleh para diplomat dan analis sebagai "maksimalis". Panjangnya lebih dari selusin halaman, mengharuskan negara-negara untuk memeriksa kargo yang pergi atau datang dari Iran dan menyertakan lampiran individu serta entitas untuk sanksi yang ditargetkan.

Para diplomat mengatakan bahwa meskipun draf teks baru yang sederhana mungkin membuat AS mendapatkan beberapa suara lagi, tidak jelas apakah Washington bisa mendapatkan minimal sembilan suara yang diperlukan, dan mereka mengatakan tidak mungkin meyakinkan Rusia dan China untuk abstain.(Baca: Keukeuh Perpanjang Embargo Senjata Iran, AS Peringatkan Rusia-China )

“Jangan biarkan singkatnya draf AS yang baru membodohi Anda. Poin utamanya adalah bahwa ia mengizinkan perpanjangan tanpa batas dari embargo senjata Iran dan China serta Rusia akan tidak seperti itu,” Richard Gowan, direktur badan advokasi pencegahan konflik International Crisis Group, memposting di Twitter.

"Sangat besar kemungkinan draf AS ini akan gagal pada hari Jumat," katanya lagi.

Amerika Serikat telah meminta anggota dewan untuk memberikan komentar pada Rabu pagi. Dewan Keamanan PBB beroperasi secara virtual sehingga setelah pemungutan suara dilakukan, para anggota memiliki waktu 24 jam untuk mengirimkan tanggapan mereka. Hasilnya akan diumumkan pada pertemuan publik.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
Horor, Pesawat Delta...
Horor, Pesawat Delta Air Lines Pembawa 282 Penumpang Terbakar di AS
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
Terbitkan Sertifikat...
Terbitkan Sertifikat Resmi, Vatikan Ungkap Penyebab Kematian Paus Fransiskus
Trump Akan Hadiri Pemakaman...
Trump Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Hamas Sampaikan Belasungkawa
Rekomendasi
Pecah Rekor Termahal,...
Pecah Rekor Termahal, Harga Emas Antam Tembus di Atas Rp2 Juta per Gram
Panembahan Senopati...
Panembahan Senopati Membangkang! Ini Isi Pesan Rahasia dari Utusan Sultan Hadiwijaya
Idap Sindrom Fowler,...
Idap Sindrom Fowler, Wanita 27 Tahun Ini Tidak Bisa Buang Air Kecil selama 6 Tahun
Berita Terkini
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
15 menit yang lalu
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
47 menit yang lalu
Inilah 266 Paus dari...
Inilah 266 Paus dari Masa ke Masa, dari Pertama hingga Paus Fransiskus
1 jam yang lalu
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
2 jam yang lalu
Siapakah Kardinal Kevin...
Siapakah Kardinal Kevin Farrell? Pemimpin Sementara Vatikan usai Paus Fransiskus Meninggal
2 jam yang lalu
Horor, Pesawat Delta...
Horor, Pesawat Delta Air Lines Pembawa 282 Penumpang Terbakar di AS
3 jam yang lalu
Infografis
Selama Gencatan Senjata...
Selama Gencatan Senjata Paskah, Rusia Diserang Ukraina 1.300 Kali
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved