3 Negara Asia Tenggara yang Tidak Mengakui Israel, Salah Satunya Kerap Diobok-obok Mossad
loading...
A
A
A
Penolakan Indonesia untuk mengakui Negara Israel secara otomatis membuat keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik.
Indonesia selama ini dikenal sebagai pendukung setia Palestina. Bahkan, perjuangan Palestina telah menjadi "nafas diplomasi" Indonesia yang ditegaskan Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.
Malaysia tidak mengakui Israel sejak didirikan pada 1948. Seperti Indonesia, Malaysia memandang bahwa Israel telah merampas tanah dan melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Malaysia juga mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Para politisi di negara ini terkenal bersikap keras terhadap Israel, salah satunya Mahathir Mohamad yang pernah menyebut Israel sebagai negara kriminal yang pantas dihukum.
Malaysia juga menampung para ilmuwan Palestina sehingga kerap menjadi medan operasi rahasia Mossad—badan intelijen Israel.
Kerajaan Brunei Darussalam tidak mengakui Israel sejak didirikan pada tahun 1948. Brunei memandang Israel telah merampas tanah dan melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Kerajaan yang menganut hukum Islam ini Brunei Darussalam juga mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Brunei pernah menampung almarhum pemimpin Palestina Yasser Arafat selama beberapa bulan pada 1978.
Saat itu, Arafat melarikan diri dari Yordania setelah terjadi pertikaian antara pasukan Palestina dan pasukan Yordania. Brunei memberikan suaka politik kepada Arafat dan keluarganya.
Indonesia selama ini dikenal sebagai pendukung setia Palestina. Bahkan, perjuangan Palestina telah menjadi "nafas diplomasi" Indonesia yang ditegaskan Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.
2. Malaysia
Malaysia tidak mengakui Israel sejak didirikan pada 1948. Seperti Indonesia, Malaysia memandang bahwa Israel telah merampas tanah dan melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Malaysia juga mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Para politisi di negara ini terkenal bersikap keras terhadap Israel, salah satunya Mahathir Mohamad yang pernah menyebut Israel sebagai negara kriminal yang pantas dihukum.
Malaysia juga menampung para ilmuwan Palestina sehingga kerap menjadi medan operasi rahasia Mossad—badan intelijen Israel.
3. Brunei Darussalam
Kerajaan Brunei Darussalam tidak mengakui Israel sejak didirikan pada tahun 1948. Brunei memandang Israel telah merampas tanah dan melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Kerajaan yang menganut hukum Islam ini Brunei Darussalam juga mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Brunei pernah menampung almarhum pemimpin Palestina Yasser Arafat selama beberapa bulan pada 1978.
Saat itu, Arafat melarikan diri dari Yordania setelah terjadi pertikaian antara pasukan Palestina dan pasukan Yordania. Brunei memberikan suaka politik kepada Arafat dan keluarganya.
(mas)