Peluncuran Satelit Milik Iran Picu Kekhawatiran AS dan Sekutunya, Kenapa?

Minggu, 21 Januari 2024 - 16:30 WIB
loading...
Peluncuran Satelit Milik Iran Picu Kekhawatiran AS dan Sekutunya, Kenapa?
AS dan Sekutunya khawatir dengan peluncuran satelit milik Iran. Foto/Reuters
A A A
TEHERAN - Iran pada Sabtu (21/1/2024) telah berhasil melakukan peluncuran satelit ke orbit tertingginya, yang merupakan program terbaru yang dikhawatirkan Barat dapat meningkatkan kemampuan rudal balistik Teheran.

Pengumuman tersebut disampaikan ketika meningkatnya ketegangan di Timur Tengah terkait perang yang sedang berlangsung antara Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza, dan hanya beberapa hari setelah Iran dan Pakistan terlibat dalam serangan udara saling balas di negara masing-masing.

"Satelit Soraya ditempatkan pada orbit 750 kilometer di atas permukaan bumi dengan roket tiga tahap," demikian laporankantor berita IRNA.

IRNA tidak segera mengakui apa yang dilakukan satelit tersebut, meskipun Menteri Telekomunikasi Isa Zarepour menggambarkan peluncuran tersebut memiliki muatan 50 kilogram.

Peluncuran tersebut merupakan bagian dari program luar angkasa Garda Revolusi Iran dan juga program luar angkasa sipil Iran.

Belum ada konfirmasi independen bahwa Iran telah berhasil menempatkan satelit tersebut ke orbit.



Militer AS dan Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Amerika Serikat sebelumnya mengatakan peluncuran satelit Iran melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan meminta Teheran untuk tidak melakukan aktivitas yang melibatkan rudal balistik yang mampu menghasilkan senjata nuklir.

Sanksi PBB terkait program rudal balistik Iran berakhir pada bulan Oktober.

Penilaian ancaman global yang dilakukan komunitas intelijen AS pada tahun 2023 mengatakan pengembangan kendaraan peluncuran satelit "memperpendek jangka waktu" bagi Iran untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua karena negara tersebut menggunakan teknologi serupa.

Rudal balistik antarbenua dapat digunakan untuk mengirimkan senjata nuklir.

Iran kini memproduksi uranium mendekati tingkat senjata setelah gagalnya perjanjian nuklir dengan negara-negara besar.

Teheran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk “beberapa” senjata nuklir, jika mereka memilih untuk memproduksinya, kepala Badan Energi Atom Internasional berulang kali memperingatkan.

Iran selalu membantah berusaha membuat senjata nuklir dan mengatakan program luar angkasanya, seperti halnya aktivitas nuklirnya, adalah murni untuk tujuan sipil. Namun, badan intelijen AS dan IAEA mengatakan Iran memiliki program nuklir militer terorganisir hingga tahun 2003.

Selama dekade terakhir, Iran telah mengirimkan beberapa satelit berumur pendek ke orbit dan pada tahun 2013 meluncurkan seekor monyet ke luar angkasa. Namun program ini baru-baru ini mengalami masalah. Ada lima peluncuran gagal berturut-turut untuk program Simorgh, roket pembawa satelit lainnya.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0994 seconds (0.1#10.140)