Ketika Jet Tempur Siluman F-35 AS yang Canggih Dilumpuhkan oleh Senter

Minggu, 21 Januari 2024 - 09:10 WIB
loading...
A A A
Salah satu insinyur kemudian mengidentifikasi kerusakan pada bilah mesin. "Dia melaporkan kerusakan mesin kepada petugas pemeliharaan dan menyatakan, 'Saya yakin saya baru saja menelan senter'," kata insinyur tersebut yang dikutip dalam laporan penyelidikan.

Tidak ada orang yang terluka akibat kesalahan para insinyur tersebut, meskipun kerugian akibat insiden benda asing di mesin pesawat itu diperkirakan mencapai hampir USD4 juta.

Angkatan Udara AS dilaporkan memilih untuk membuang seluruh mesin senilai USD14 juta karena besarnya reruntuhan.

Para penyelidik menyimpulkan bahwa kesalahan terletak pada kegagalan para insinyur untuk mengikuti protokol, yang memerlukan pemeriksaan alat sebelum menguji mesin.

Mereka juga lalai melampirkan semua barang yang dibutuhkan sesuai prosedur yang ditentukan. Para pekerja tersebut dinyatakan negatif penggunaan obat-obatan dan alkohol.

Laporan tersebut menyangkal faktor gaya hidup adalah salah satu faktor penyebab kecelakaan tersebut, dan menyalahkan prosedur resmi yang memungkinkan dua anggota kru pemeliharaan untuk percaya bahwa satu sama lain bertanggung jawab atas senter yang tertinggal tersebut sebelum menguji mesin.

Para pejabat menolak untuk mengungkapkan apakah ada orang yang telah didisiplinkan karena kesalahan yang merugikan tersebut ketika ditanya oleh blog militer Task & Purpose pada hari Jumat.

F-35 adalah sistem persenjataan termahal yang pernah dibuat, menghabiskan biaya sekitar USD1,6 triliun selama masa pengembangannya.

Angkatan Udara AS mengakui pada tahun 2021—hampir 20 tahun setelah pesawat bermasalah itu dibuat—bahwa mereka gagal dalam hal keterjangkauan, dengan biaya terbang hampir USD36.000 per jam dibandingkan dengan F-16 dengan biaya USD22.000 per jam.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)