Panglima Militer Israel: Hizbulllah Bisa Ubah Seluruh Lebanon Jadi Zona Perang
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Panglima Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi memperingatkan bahwa kelompok Hizbullah bisa mengubah seluruh wilayah Lebanon menjadi zona perang.
Menurut Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tersebut, itu akan terjadi selama kelompok Hizbullah terus melakukan operasi melawan pasukan Israel dari wilayah negara tersebut.
“Lebanon Selatan adalah zona perang dan akan tetap seperti itu selama Hizbullah terus beroperasi di dalamnya,” kata Halevi.
“Hizbullahbisa mengubah seluruh Lebanon menjadi zona perang, akan ada konsekuensi yang mengerikan,” lanjut dia, dalam pidatonya pada hari Sabtu, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Minggu (14/1/2024).
IDF mengumumkan jet-jet tempur Angkatan Udara Israel terus menyerang infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan pada hari Sabtu, menyusul serangan roket di kota-kota perbatasan Israel utara pada hari sebelumnya.
Menurut IDF, pasukan udaranya menyerang sumber tembakan roket pada hari Sabtu. Pada malam harinya, sebuah rumah di moshav utara Shtula, Israel, terkena serangan langsung rudal anti-tank.
Tidak ada yang terluka akibat dampak serangan roket itu. Namun, rumah tersebut mengalami kerusakan parah.
Selain itu, jet tempur Israel juga menyelesaikan serangan terhadap posisi Hizbullah di wilayah desa Meiss El Jabal dan Yarine, di selatan Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, militer Israel menekankan bahwa aktivitas dan serangan Hizbullah yang sedang berlangsung terhadap Israel melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
“IDF akan terus mempertahankan perbatasannya dari ancaman apa pun,” kata IDF.
Terpisah, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sesumbar pada hari Sabtu bahwa tidak ada yang akan menghentikan Israel mencapai kemenangan dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
“Tidak ada seorang pun yang akan menghentikan kami—baik Den Haag, 'Poros Kejahatan', dan tidak ada orang lain. Hal ini mungkin dan perlu untuk dilanjutkan sampai kemenangan dan kami akan melakukannya,” kata Netanyahu dalam konferensi pers.
Komentarnya mengacu pada kasus genosida Gaza yang diajukan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, di mana Israel dituduh telah melanggar Konvensi Genosida PBB.
Sedangkan komentar tentang "Poros Kejahatan" oleh Netanyahu merujuk pada aliansi kelompok bersenjata yang didukung Iran di Timur Tengah yang dijuluki sebagai Poros Perlawanan.
Netanyahu mengeklaim serangan militer di Gaza telah melenyapkan sebagian besar batalyon Hamas di wilayah Palestina yang terkepung.
Namun dia mengatakan bahwa mereka yang mengungsi dari Gaza utara tidak akan dapat kembali ke rumah mereka dalam waktu dekat.
“Ada hukum internasional yang menyatakan satu hal sederhana—Anda menghilangkan suatu populasi dan Anda tidak mengizinkannya kembali selama bahaya masih ada,” kata Netanyahu.
“Dan bahayanya memang ada. Ada pertempuran di sana (di Gaza utara).”
Netanyahu juga mengatakan bahwa keputusan belum diambil mengenai potensi pengambilalihan militer atas “Koridor Philadelphia” di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir.
Ketika mengatakan kepada wartawan bahwa menutup zona tersebut untuk mengisolasi Hamas adalah tujuan perang Gaza, Netanyahu mengatakan “ada sejumlah pilihan", termasuk memindahkan pasukan ke Philadelphia.
“Kami sudah memeriksanya dan belum mengambil keputusan,” katanya.
Menurut Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tersebut, itu akan terjadi selama kelompok Hizbullah terus melakukan operasi melawan pasukan Israel dari wilayah negara tersebut.
“Lebanon Selatan adalah zona perang dan akan tetap seperti itu selama Hizbullah terus beroperasi di dalamnya,” kata Halevi.
“Hizbullahbisa mengubah seluruh Lebanon menjadi zona perang, akan ada konsekuensi yang mengerikan,” lanjut dia, dalam pidatonya pada hari Sabtu, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Minggu (14/1/2024).
IDF mengumumkan jet-jet tempur Angkatan Udara Israel terus menyerang infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan pada hari Sabtu, menyusul serangan roket di kota-kota perbatasan Israel utara pada hari sebelumnya.
Menurut IDF, pasukan udaranya menyerang sumber tembakan roket pada hari Sabtu. Pada malam harinya, sebuah rumah di moshav utara Shtula, Israel, terkena serangan langsung rudal anti-tank.
Tidak ada yang terluka akibat dampak serangan roket itu. Namun, rumah tersebut mengalami kerusakan parah.
Selain itu, jet tempur Israel juga menyelesaikan serangan terhadap posisi Hizbullah di wilayah desa Meiss El Jabal dan Yarine, di selatan Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, militer Israel menekankan bahwa aktivitas dan serangan Hizbullah yang sedang berlangsung terhadap Israel melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
“IDF akan terus mempertahankan perbatasannya dari ancaman apa pun,” kata IDF.
Terpisah, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sesumbar pada hari Sabtu bahwa tidak ada yang akan menghentikan Israel mencapai kemenangan dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
“Tidak ada seorang pun yang akan menghentikan kami—baik Den Haag, 'Poros Kejahatan', dan tidak ada orang lain. Hal ini mungkin dan perlu untuk dilanjutkan sampai kemenangan dan kami akan melakukannya,” kata Netanyahu dalam konferensi pers.
Komentarnya mengacu pada kasus genosida Gaza yang diajukan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, di mana Israel dituduh telah melanggar Konvensi Genosida PBB.
Sedangkan komentar tentang "Poros Kejahatan" oleh Netanyahu merujuk pada aliansi kelompok bersenjata yang didukung Iran di Timur Tengah yang dijuluki sebagai Poros Perlawanan.
Netanyahu mengeklaim serangan militer di Gaza telah melenyapkan sebagian besar batalyon Hamas di wilayah Palestina yang terkepung.
Namun dia mengatakan bahwa mereka yang mengungsi dari Gaza utara tidak akan dapat kembali ke rumah mereka dalam waktu dekat.
“Ada hukum internasional yang menyatakan satu hal sederhana—Anda menghilangkan suatu populasi dan Anda tidak mengizinkannya kembali selama bahaya masih ada,” kata Netanyahu.
“Dan bahayanya memang ada. Ada pertempuran di sana (di Gaza utara).”
Netanyahu juga mengatakan bahwa keputusan belum diambil mengenai potensi pengambilalihan militer atas “Koridor Philadelphia” di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir.
Ketika mengatakan kepada wartawan bahwa menutup zona tersebut untuk mengisolasi Hamas adalah tujuan perang Gaza, Netanyahu mengatakan “ada sejumlah pilihan", termasuk memindahkan pasukan ke Philadelphia.
“Kami sudah memeriksanya dan belum mengambil keputusan,” katanya.
(mas)