5 Fakta Kehebatan Houthi, Pendukung Sejati Palestina yang Ditakuti Israel dan AS

Jum'at, 12 Januari 2024 - 19:19 WIB
loading...
A A A
Ketakutannya adalah harga bahan bakar akan naik dan rantai pasokan akan rusak. Hampir 15% perdagangan global melalui laut melewati Laut Merah, yang terhubung ke Mediterania melalui terusan Suez dan merupakan rute pelayaran terpendek antara Eropa dan Asia.

Washington menuduh Iran "sangat terlibat" dalam perencanaan operasi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.


2. Aslinya Kelompok Minoritas Syiah Bersenjata

5 Fakta Kehebatan Houthi, Pendukung Sejati Palestina yang Ditakuti Israel dan AS

Foto/Reuters

Melansir BBC, Houthi adalah kelompok bersenjata dari sub-sekte minoritas Muslim Syiah di Yaman, Zaidi. Nama mereka diambil dari pendiri gerakan tersebut, Hussein al Houthi.

Secara resmi dikenal sebagai Ansar Allah (Partisan Tuhan), kelompok ini dibentuk pada tahun 1990an untuk memerangi apa yang mereka lihat sebagai korupsi yang dilakukan presiden saat itu, Ali Abdullah Saleh.

Presiden Saleh, yang didukung oleh militer Arab Saudi, mencoba melenyapkan pemberontak Houthi pada tahun 2003, namun Houthi berhasil memukul mundur keduanya.

Pemberontak Houthi telah melancarkan perang saudara sejak tahun 2014 melawan pemerintah Yaman. Pemerintah telah didukung melawan Houthi oleh koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi dan UEA.

Pada awal tahun 2022, perang tersebut telah menyebabkan sekitar 377.000 kematian dan menyebabkan empat juta orang mengungsi, menurut PBB.

Kelompok Houthi menyatakan diri mereka sebagai bagian dari “poros perlawanan” yang dipimpin Iran melawan Israel, Amerika Serikat dan Barat – bersama dengan Hamas dan Hizbullah.

3. Terinspirasi Hizbullah

5 Fakta Kehebatan Houthi, Pendukung Sejati Palestina yang Ditakuti Israel dan AS

Foto/Reuters

Pemberontak Houthi mencontoh kelompok bersenjata Syiah di Lebanon, Hizbullah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0817 seconds (0.1#10.140)