AS dan Inggris Mengamuk, Bombardir Yaman dengan Rudal Tomahawk

Jum'at, 12 Januari 2024 - 09:33 WIB
loading...
A A A
Selama berminggu-minggu, AS berusaha menghindari serangan langsung ke Yaman karena risiko eskalasi ketegangan di wilayah tersebut, namun serangan Houthi yang sedang berlangsung terhadap pelayaran internasional memaksa koalisi tersebut untuk bertindak.

Pejabat senior pemerintah AS memberi pengarahan kepada pimpinan Kongres pada Kamis pagi mengenai rencana AS, menurut sumber di Kongres.

Seorang pejabat senior AS mengatakan serangan Houthi terhadap kapal-kapal Laut Merah pada hari Selasa menandai pukulan terakhir yang mencapai puncaknya ketika Biden memberikan lampu hijau bagi AS untuk melanjutkan serangan pada hari Kamis malam atau Jumat dini hari, meskipun persiapan telah berlangsung selama beberapa waktu.

USS Florida, kapal selam berpeluru kendali yang menyeberang ke Laut Merah pada tanggal 23 November, adalah bagian dari serangan terhadap Yaman, menurut pejabat kedua AS.

Itu, lanjut dia, seperti serangan rudal dari kapal permukaan dan serangan rudal Tomahawk dari kapal selam.

Serangan itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Lloyd Austin masih dirawat di rumah sakit menyusul komplikasi dari operasi kanker prostat.

Meskipun AS telah melakukan serangan terhadap proksi Iran di Irak dan Suriah sejak pecahnya perang Israel-Hamas di Gaza, serangan ini merupakan serangan pertama terhadap kelompok Houthi di Yaman.

Sesaat sebelumnya, juru bicara Houthi Abdulsalam Jahaf mengatakan rentetan serangan telah melanda sejumlah kota termasuk Sanaa.

“Sekarang Amerika, Inggris, dan Israel melancarkan serangan ke Hodeidah, Sanaa, Dhamar, dan Saada,” tulis Jahaf di X.

“Kami akan mendisiplinkan mereka, Insya Allah," lanjut dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)