5 Sosok Donatur Hamas yang Paling Diburu Amerika Serikat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lima donatur Hamas kini sedang diburu Amerika Serikat (AS). Amerika bahkan menawarkan sejumlah besar uang untuk informasi tentang para pemodal kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Pemerintah AS menawarkan hadiah hingga USD10 juta untuk informasi tentang lima pemodal Hamas atau apa pun yang mengarah pada gangguan mekanisme keuangan kelompok tersebut.
Tawaran hadiah ini menyusul empat putaran sanksi AS terhadap Hamas setelah serangan mematikan kelompok itu ke Israel pada 7 Oktober, yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang.
Sebelumnya, jaringan pembiayaan Hamas telah jadi sorotan para pakar. Menurut mereka, ada spekulasi bahwa Hamas menggunakan jaringan pembiayaan global untuk menyalurkan dukungan dari badan amal dan negara-negara tetangga dengan menggunakan mata uang kripto untuk menghindari sanksi internasional.
Sekarang ada lima donatur Hamas yang tengah diburu oleh AS. Mereka adalah Abdelbasit Hamza Elhassan Khair, Amer Kamal Sharif Alshawa, Ahmed Sadu Jahleb, Walid Mohammed Mustafa Jadallah, dan Muhammad Ahmad 'Abd Al-Dayim Nasrallah.
5 Donatur Hamas yang Diburu AS
Menurut laman Reward of Justice, Abdelbasit Hamza Elhassan Mohamed Khair adalah pemodal Hamas yang berbasis di Sudan. Dia memiliki hubungan pendanaan jangka panjang dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan al-Qaeda dan Osama bin Laden di Sudan.
Abdelbasit Hamza sebelumnya terlibat dalam transfer hampir USD20 juta ke Hamas, termasuk dana yang dikirim langsung ke pejabat senior keuangan Hamas dan Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) Mahir Jawad Yunis Salah.
Hingga pada tanggal 18 Oktober 2023, Departemen Keuangan AS menetapkan Hamza sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) berdasarkan Perintah Eksekutif 13224.
Amer Kamal Sharif Alshawa adalah CEO Trend GYO yang berbasis di Turki, sebuah dana investasi real estate yang terkait dengan Hamas. Terlebih di tahun 2018, elemen Hamas menguasai sekitar 75 persen modal ditempatkan Trend GYO.
Dirinya ditetapkan sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus oleh AS pada 18 Oktober 2023, berdasarkan Perintah Eksekutif 13224.
Sama seperti Amer Kamal, Ahmed juga berasal dari jaringan investasi Hamas di Turki. Jahleb menjabat sebagai sekretaris portofolio investasi Hamas dan mengoordinasikan berbagai kegiatan untuk perusahaan-perusahaan yang dikendalikan Hamas dan pejabat Hamas.
Pada tanggal 18 Oktober 2023, Departemen Keuangan AS menetapkan Jahleb sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) berdasarkan Perintah Eksekutif 13224.
Selanjutnya adalah sosok warga negara Yordania, agen Hamas, dan bagian dari jaringan investasi Hamas. Dirinya juga berbasis di Turki dan menjabat sebagai dewan direksi di beberapa perusahaan portofolio investasi Hamas.
Departemen Keuangan AS telah menetapkan donatur Hamas ini sebagai teroris pada 18 Oktober 2023, berdasarkan Perintah Eksekutif 13224.
Pemodal Hamas yang terakhir ini merupakan anggota lama Hamas yang berbasis di Qatar dan memiliki hubungan dekat dengan entitas Iran. Dia terlibat dalam transfer puluhan juta dolar ke Hamas, termasuk ke sayap militer Hamas Brigade Izz ad-Din al-Qassam.
Sama seperti nasib donatur Hamas lainnya, Muhammad Ahmad juga telah ditetapkan jadi teroris oleh Departemen Keuangan AS pada 18 Oktober 2023.
Itulah lima nama donatur Hamas yang tengah diburu oleh Amerika Serikat. Di mana nama mereka semua telah digolongkan sebagai teroris.
Pemerintah AS menawarkan hadiah hingga USD10 juta untuk informasi tentang lima pemodal Hamas atau apa pun yang mengarah pada gangguan mekanisme keuangan kelompok tersebut.
Tawaran hadiah ini menyusul empat putaran sanksi AS terhadap Hamas setelah serangan mematikan kelompok itu ke Israel pada 7 Oktober, yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang.
Sebelumnya, jaringan pembiayaan Hamas telah jadi sorotan para pakar. Menurut mereka, ada spekulasi bahwa Hamas menggunakan jaringan pembiayaan global untuk menyalurkan dukungan dari badan amal dan negara-negara tetangga dengan menggunakan mata uang kripto untuk menghindari sanksi internasional.
Sekarang ada lima donatur Hamas yang tengah diburu oleh AS. Mereka adalah Abdelbasit Hamza Elhassan Khair, Amer Kamal Sharif Alshawa, Ahmed Sadu Jahleb, Walid Mohammed Mustafa Jadallah, dan Muhammad Ahmad 'Abd Al-Dayim Nasrallah.
5 Donatur Hamas yang Diburu AS
1. Abdelbasit Hamza Elhassan Khair
Menurut laman Reward of Justice, Abdelbasit Hamza Elhassan Mohamed Khair adalah pemodal Hamas yang berbasis di Sudan. Dia memiliki hubungan pendanaan jangka panjang dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan al-Qaeda dan Osama bin Laden di Sudan.
Abdelbasit Hamza sebelumnya terlibat dalam transfer hampir USD20 juta ke Hamas, termasuk dana yang dikirim langsung ke pejabat senior keuangan Hamas dan Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) Mahir Jawad Yunis Salah.
Hingga pada tanggal 18 Oktober 2023, Departemen Keuangan AS menetapkan Hamza sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) berdasarkan Perintah Eksekutif 13224.
2. Amer Kamal Sharif Alshawa
Amer Kamal Sharif Alshawa adalah CEO Trend GYO yang berbasis di Turki, sebuah dana investasi real estate yang terkait dengan Hamas. Terlebih di tahun 2018, elemen Hamas menguasai sekitar 75 persen modal ditempatkan Trend GYO.
Dirinya ditetapkan sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus oleh AS pada 18 Oktober 2023, berdasarkan Perintah Eksekutif 13224.
3. Ahmed Sadu Jahleb
Sama seperti Amer Kamal, Ahmed juga berasal dari jaringan investasi Hamas di Turki. Jahleb menjabat sebagai sekretaris portofolio investasi Hamas dan mengoordinasikan berbagai kegiatan untuk perusahaan-perusahaan yang dikendalikan Hamas dan pejabat Hamas.
Pada tanggal 18 Oktober 2023, Departemen Keuangan AS menetapkan Jahleb sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) berdasarkan Perintah Eksekutif 13224.
4. Walid Mohammed Mustafa Jadallah
Selanjutnya adalah sosok warga negara Yordania, agen Hamas, dan bagian dari jaringan investasi Hamas. Dirinya juga berbasis di Turki dan menjabat sebagai dewan direksi di beberapa perusahaan portofolio investasi Hamas.
Departemen Keuangan AS telah menetapkan donatur Hamas ini sebagai teroris pada 18 Oktober 2023, berdasarkan Perintah Eksekutif 13224.
5. Muhammad Ahmad 'Abd Al-Dayim Nasrallah
Pemodal Hamas yang terakhir ini merupakan anggota lama Hamas yang berbasis di Qatar dan memiliki hubungan dekat dengan entitas Iran. Dia terlibat dalam transfer puluhan juta dolar ke Hamas, termasuk ke sayap militer Hamas Brigade Izz ad-Din al-Qassam.
Sama seperti nasib donatur Hamas lainnya, Muhammad Ahmad juga telah ditetapkan jadi teroris oleh Departemen Keuangan AS pada 18 Oktober 2023.
Itulah lima nama donatur Hamas yang tengah diburu oleh Amerika Serikat. Di mana nama mereka semua telah digolongkan sebagai teroris.
(mas)