Xi Jinping Serukan Reunifikasi Taiwan dan Kebangkitan China

Rabu, 03 Januari 2024 - 12:32 WIB
loading...
A A A
Lai Ching-te, kandidat terdepan yang saat ini merupakan Wakil Presiden Taiwan dari Partai Rakyat Demokratik, mengatakan dalam debat televisi pada Sabtu lalu bahwa dirinya terbuka untuk berkomunikasi dengan Beijing. Namun sejauh ini, menurut laporan Voice of America (VoA), China menolak berbicara dengan Lai atau pun Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

Beijing lebih menyukai kandidat dari Partai Nasionalis atau Kuomintang, yang lebih ramah terhadap China. Beijing mengkritik Lai dan Tsai sebagai "separatis”, dan menuduh mereka mencoba memprovokasi serangan China terhadap Taiwan.

Sebelumnya, Xi Jinping telah mengeklaim bahwa reunifikasi Taiwan dengan China tidak dapat dihindari, seraya menekankan sikap lama Beijing menjelang pemilu penting di Taiwan bulan depan.

"Realisasi reunifikasi menyeluruh dengan tanah air adalah sebuah proses pembangunan yang tidak dapat dihindari. Ini merupakan hal benar, dan merupakan apa yang diinginkan rakyat. Tanah Air harus dipersatukan kembali," tegas Xi Jinping.

Pernyataan Xi menegaskan kembali klaim China atas Taiwan—negara kepulauan yang memiliki pemerintahan mandiri—, dan sejalan dengan tujuannya yang lebih luas untuk meningkatkan kekuatan dan status global China.

Momen pernyataan Xi Jinping dinilai penting di saat Taiwan mendekati pemilu presiden, di mana posisi partai politik mengenai hubungan dengan China sering kali menjadi ukuran sentimen publik terhadap Beijing, sebagaimana dilaporkan CNN.

Presiden Tsai Ing-wen, yang menghadapi tekanan meningkat dari Beijing selama masa jabatannya, dianggap secara luas telah memperkuat hubungan tidak resmi Taiwan dengan Amerika Serikat. Kandidat utama dari Partai Progresif Demokratik, yaitu Wakil Presiden Lai Ching-te, saat ini unggul dalam jajak pendapat tetapi tidak disukai oleh para pejabat di China.

Reunifikasi Tanah Air


Partai Komunis China menganggap Taiwan sebagai wilayah China, meski tidak pernah menguasainya. Meski menekankan preferensi untuk reunifikasi secara damai, para pejabat China tidak mengesampingkan penggunaan kekerasan.

Pidato Xi mencakup peringatan terselubung, mendesak peningkatan hubungan damai lintas selat, dan mencegah segala upaya untuk memisahkan Taiwan dari China.

Taiwan masih menjadi isu sensitif dalam hubungan Amerik Serikat-China. Dalam pertemuan puncak baru-baru ini dengan Presiden AS Joe Biden, Xi menegaskan bahwa reunifikasi China dengan Taiwan tidak dapat dihentikan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1911 seconds (0.1#10.140)