Hamas Setop Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza setelah Pembunuhan Arouri
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Hamas membekukan negosiasi mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza atau kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera dengan Israel.
Sumber Palestina menjelaskan hal itu pada Selasa (2/1/2024), dilansir Anadolu Agency.
“Hamas mengatakan kepada mediator tentang keputusannya membekukan semua diskusi mengenai gencatan senjata di Gaza atau pertukaran sandera dengan Israel,” ungkap sumber tersebut kepada Anadolu.
Langkah tersebut dilakukan tak lama setelah Wakil Ketua Hamas Saleh Al-Arouri dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di kantor Hamas di ibu kota Lebanon, Beirut, menurut Kantor Berita Nasional resmi Lebanon.
Hamas menyebut Arouri dan dua komandan sayap militernya, Brigade Al-Qassam, tewas dalam serangan yang menyebabkan enam orang tewas.
Arouri adalah pemimpin Hamas paling senior yang dibunuh Israel sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Israel telah membunuh lebih dari 22.185 warga Palestina dan 57.035 orang lainnya terluka, sebagian besar anak-anak dan wanita, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas. Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga Israel sendiri.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.
Sekitar 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Sumber Palestina menjelaskan hal itu pada Selasa (2/1/2024), dilansir Anadolu Agency.
“Hamas mengatakan kepada mediator tentang keputusannya membekukan semua diskusi mengenai gencatan senjata di Gaza atau pertukaran sandera dengan Israel,” ungkap sumber tersebut kepada Anadolu.
Langkah tersebut dilakukan tak lama setelah Wakil Ketua Hamas Saleh Al-Arouri dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di kantor Hamas di ibu kota Lebanon, Beirut, menurut Kantor Berita Nasional resmi Lebanon.
Hamas menyebut Arouri dan dua komandan sayap militernya, Brigade Al-Qassam, tewas dalam serangan yang menyebabkan enam orang tewas.
Arouri adalah pemimpin Hamas paling senior yang dibunuh Israel sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Israel telah membunuh lebih dari 22.185 warga Palestina dan 57.035 orang lainnya terluka, sebagian besar anak-anak dan wanita, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas. Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga Israel sendiri.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.
Sekitar 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(sya)