4 Konsekuensi Penarikan Ribuan Tentara Israel dari Gaza

Selasa, 02 Januari 2024 - 20:20 WIB
loading...
4 Konsekuensi Penarikan...
Tentara Israel menarik ribuan tentaranya dari Gaza. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Militer Israel telah mengumumkan bahwa mereka akan menarik ribuan tentaranya dari Jalur Gaza yang terkepung dalam penarikan pasukan signifikan pertama sejak perang di sana dimulai pada bulan Oktober.

Israel semakin mendapat tekanan dari sekutu utamanya, Amerika Serikat, untuk beralih ke perang dengan intensitas lebih rendah dan korban sipil lebih sedikit.

Namun di kota selatan Khan Younis, pertempuran sengit terus berlanjut ketika Israel menegaskan kembali janjinya untuk melanjutkan perang sampai tujuannya tercapai, termasuk menghancurkan kelompok Palestina Hamas, yang menewaskan sekitar 1.140 orang dalam serangan di Israel selatan pada 7 Oktober.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan pada hari Senin bahwa lima brigade, atau beberapa ribu tentara, dibawa keluar dari daerah kantong tersebut untuk pelatihan dan istirahat.

Juru bicara Angkatan Darat Daniel Hagari tidak mengatakan apakah keputusan itu berarti perang memasuki fase baru dalam pengarahan pada hari Minggu yang pertama kali mengumumkan penarikan pasukan.

“Tujuan perang memerlukan pertempuran yang berkepanjangan, dan kami sedang mempersiapkannya,” katanya.

4 Konsekuensi Penarikan Ribuan Tentara Israel dari Gaza

1. Ada Perubahan Strategi karena Tekanan AS

4 Konsekuensi Penarikan Ribuan Tentara Israel dari Gaza

Foto/Reuters

Shlomo Brom, pensiunan brigadir jenderal yang sebelumnya bertanggung jawab atas perencanaan strategis di militer Israel, mengatakan pergantian pasukan mungkin karena tekanan AS dan bisa menjadi sinyal perubahan cara Israel melakukan perang.

“Perang tidak akan berhenti,” kata Brom, dilansir Al Jazeera. “Ini adalah awal dari mode operasi yang berbeda”.

2. Fokus Pembersihan di Gaza

4 Konsekuensi Penarikan Ribuan Tentara Israel dari Gaza

Foto/Reuters

Para pejabat Israel mengatakan mereka akan melancarkan perang dalam tiga tahap utama. Yang pertama adalah penembakan intensif untuk membersihkan jalur akses bagi pasukan darat dan mendorong warga sipil untuk mengungsi. Yang kedua adalah invasi ke Jalur Gaza yang dimulai pada 27 Oktober.

Dengan tank dan pasukan yang kini telah menguasai sebagian besar wilayah Jalur Gaza, dan sebagian besar telah menguasai Jalur Gaza meskipun orang-orang bersenjata Palestina terus melakukan penyergapan dari terowongan dan bunker tersembunyi, militer kini bergerak ke tahap ketiga, yaitu seorang pejabat Israel, yang tidak dapat disebutkan namanya karena sensitifnya isu tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1418 seconds (0.1#10.140)