Israel-AS Gelar Latihan Militer Bersama

Jum'at, 09 Maret 2018 - 10:41 WIB
Israel-AS Gelar Latihan Militer Bersama
Israel-AS Gelar Latihan Militer Bersama
A A A
TEL AVIV - Israel dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan militer bersama selama sebulan. Latihan tersebut mensimulasikan serangan rudal ke Israel.

Juru bicara militer Israel mengatakan latihan 'Juniper Cobra 2018' telah diluncurkan pada hari Minggu kemarin, menambahkan bahwa ini adalah latihan terbesar dari jenisnya. Latihan dua tahunan ini diselenggarakan bersama oleh militer Israel dan Komando Eropa AS (USEUCOM).

Sebagai bagian dari latihan tersebut, sekitar 2.500 tentara AS yang secara rutin berbasis di Eropa ditempatkan di Israel. Sementara Israel mengirimkan sekitar 2.000 tentara Udara Israel, unit logistik, pasukan medis dan unit-unit Pasukan Pertahanan Israel lainnya (IDF).

"Selama lebih dari empat minggu, mereka akan berlatih bahu-membahu, sama seperti kita akan bertarung di saat krisis. Ini bukan hanya tentang latihan," Brigadir. Jenderal Zvika Haimovich, komandan pertahanan udara Israel seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (9/3/2018).

Latihan tersebut mensimulasikan sebuah skenario di mana Israel diserang di beberapa wilayah, termasuk oleh rudal balistik presisi dari Iran.

Dua kapal AS tiba di Israel untuk berpartisipasi dalam latihan tersebut. Pada hari Selasa, USS Iwo Jima mengambil posisi di lepas pantai Israel. Pada hari Kamis, kapal kontrol dan perintah Mount Whitney berlabuh di pelabuhan Haifa, juru bicara tersebut mengatakan. Di atas kapal itu, ada lebih dari 500 prajurit dan wanita, setengah dari mereka berasal dari komando senior armada keenam AS.

Ini adalah latihan Juniper Cobra kesembilan yang telah dilakukan.

Sebuah pemberitahuan militer mengatakan bahwa partisipan melakukan simulasi komputerisasi berbagai skenario ancaman roket di berbagai wilayah.

Simulasi tersebut meliputi pengujian sistem rudal anti-balistik Arrow, sistem anti-roket Iron Dome, sistem rudal Patriot jarak menengah, dan David's Sling, yang dirancang untuk mencegat rudal jarak menengah dari militan Hizbullah Libanon selatan dan mulai beroperasi pada bulan April 2017.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4954 seconds (0.1#10.140)