6 Kementerian Israel akan Ditutup Imbas Konflik Israel dan Palestina

Jum'at, 29 Desember 2023 - 13:58 WIB
loading...
6 Kementerian Israel akan Ditutup Imbas Konflik Israel dan Palestina
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama anggota kabinetnya di Yerusalem. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan telah membawa dampak yang signifikan bagi perekonomian Israel.

Biaya perang yang tinggi telah membuat pemerintah kolonial Israel harus mengambil langkah-langkah untuk menghemat anggaran. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menutup beberapa kementerian.

6 Kementerian Ditutup


Menurut laporan surat kabar Jerusalem Post, Kementerian Keuangan Israel telah merekomendasikan penutupan enam kementerian.

Penutupan kementerian-kementerian ini akan berdampak pada ribuan pegawai negeri sipil Israel. Namun, pemerintah Israel mengklaim langkah ini perlu diambil untuk memastikan keberlanjutan ekonomi negara.

1. Kementerian Urusan Diaspora dan Pemberantasan Anti-Semitisme


Kementerian ini bertanggung jawab memelihara serta memperkuat hubungan antara Israel dan komunitas Yahudi di seluruh dunia. Kementerian ini juga bertugas memerangi anti-Semitisme di seluruh dunia.

Penutupan kementerian ini akan berdampak pada hilangnya 1.000 pekerjaan. Kementerian ini juga akan kehilangan anggaran sebesar USD100 juta per tahun.

2. Kementerian Urusan Yerusalem


Kementerian ini bertanggung jawab mempromosikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kementerian ini juga bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di Yerusalem.

Penutupan kementerian ini akan berdampak pada hilangnya 500 pekerjaan. Kementerian ini juga akan kehilangan anggaran sebesar USD50 juta per tahun.

3. Kementerian Warisan Budaya


Kementerian ini bertanggung jawab melindungi dan melestarikan warisan budaya Israel. Kementerian ini juga bertugas mempromosikan pariwisata di Israel.

Penutupan kementerian ini akan berdampak pada hilangnya 1.000 pekerjaan. Kementerian ini juga akan kehilangan anggaran sebesar USD100 juta per tahun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)