Trump Sebut Korut Ingin Berdialog dengan AS

Minggu, 04 Maret 2018 - 22:47 WIB
Trump Sebut Korut Ingin Berdialog dengan AS
Trump Sebut Korut Ingin Berdialog dengan AS
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) baru-baru ini mengulurkan tangan tentang kemungkinan dilakukannya pembicaraan. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah pidato di Gridiron Club Dinner yang dipenuhi dengan lelucon.

"Mereka menelepon beberapa hari yang lalu dan berkata, 'Kami ingin berbicara,'" kata Trump.

"Dan saya berkata, 'Begitu juga kita, tapi Anda harus denuklirisasi. Anda harus denuklirisasi.' Jadi mari kita lihat apa yang terjadi. Mari kita lihat apa yang terjadi," sambungnya seperti dikutip dari CNN, Minggu (4/3/2018).

AS telah mengatakan bersedia untuk bertemu dengan Korut. Meski begitu, Washington bersikeras bahwa Pyongyang harus meninggalkan program senjata nuklirnya sebagai bagian dari pembicaraan apapun.

"Mungkin hal-hal positif sedang terjadi, semoga itu benar. Saya katakan itu dengan sangat serius, semoga itu benar. Dan kita akan segera tahu. Kita akan bertemu, dan kita akan melihat apakah ada sesuatu hal positif yang terjadi. Sudah lama, ini masalah yang seharusnya sudah diperbaiki sejak lama, bukan sekarang," tutur Trump.

Pejabat Gedung Putih tidak menanggapi permintaan klarifikasi. Trump membuat ucapan sambil menyampaikan serangkaian lelucon yang tentang dirinya sendiri, pemerintahannya dan lainnya saat makan malam tahunan.

Bulan lalu, terungkap Wakil Presiden Mike Pence dijadwalkan bertemu dengan pejabat Korut, termasuk saudara perempuan Kim Jong Un, dalam kunjungan mereka ke Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan (Korsel). Tapi Korut mundur dari sesi yang direncanakan sebelum hal itu bisa terjadi. Kantor Pence mengatakan bahwa pembatalan mendadak tersebut merupakan pertanda bahwa AS berusaha menekan rezim tersebut untuk bekerja sama.

"Korea Utara menggantung sebuah pertemuan dengan harapan wakil presiden melunakkan pesannya, yang bisa menyerahkan panggung dunia untuk propaganda mereka selama Olimpiade," kata Nick Ayers, kepala staf Pence.

Trump telah menandatangani keputusan untuk bertemu, dengan peringatan bahwa AS tidak akan mundur dari tuntutannya yang menyatakan bahwa Pyongyang harus meninggalkan senjata nuklirnya.

Penilaian intelijen AS terbaru mengenai program rudal balistik nuklir Korut menilai bahwa rezim Kim Jong-un terus melakukan kemajuan dalam beberapa bulan terakhir untuk memperbaiki rudal mereka, seorang pejabat pemerintah yang mengetahui informasi tersebut mengatakan kepada CNN. Pejabat tersebut memang menunjukkan bahwa rezim tersebut masih berjuang dengan tantangan teknis untuk memastikan hulu ledak bisa masuk kembali ke atmosfer bumi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3959 seconds (0.1#10.140)