4 Alasan Irak Dapat Terserat dalam Konflik Hamas dan Israel

Kamis, 28 Desember 2023 - 13:13 WIB
loading...
A A A
Di sisi lain, kata analis tersebut, Israel sangat ingin mengadu Iran melawan AS dalam konflik militer, terutama karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dapat melihat hal ini sebagai cara untuk memperkuat posisi politiknya di tengah menurunnya kepercayaan terhadap kemampuan kepemimpinannya.

Sementara itu, pemerintah Irak hanya bisa berharap dan berusaha mengendalikan situasi, namun kewenangannya akan terbatas.

“Situasinya menjadi semakin rumit sehingga saya merasa kecil kemungkinannya bahwa pemerintah Irak dapat melakukan kontrol penuh atas hal ini," kata Dareini.

Pembunuhan jenderal Iran pada hari Senin dan semua serangan berikutnya terjadi beberapa hari sebelum peringatan empat tahun pembunuhan Soleimani pada tanggal 3 Januari.

Setiap tahun, Iran memperbarui janjinya untuk membalas dendam terhadap tokoh yang sangat berpengaruh tersebut, dan tahun ini peringatan tersebut bertepatan dengan salah satu perang paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir yang melibatkan musuh bebuyutan Iran, Israel.

Untuk peringatan tahun ini, Soleimani diperkirakan akan dianggap sebagai “martir al-Quds” untuk menyoroti perjuangannya dalam perjuangan Palestina selama beberapa dekade.

Dareini mengatakan pembalasan Iran atas pembunuhan Mousavi di Suriah tidak dapat dihindari, namun masih harus dilihat apakah Teheran akan memilih untuk menyerang – secara langsung atau melalui porosnya – dalam beberapa hari mendatang atau bersabar untuk tujuan operasional.

“Saya pikir kedua hal tersebut mungkin terjadi, namun responsnya pasti, karena tidak adanya respons hanya akan dianggap memperkuat pihak lain dan mendorongnya untuk meningkatkan agresinya,” katanya.

(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1616 seconds (0.1#10.140)