4 Tanda Konflik Gaza Terus Menyebar
loading...
A
A
A
GAZA - Banyak tanda yang menunjukkan konflik terus menyebar ke berbagai wilayah di Timur Tengah. Itu disebabkan tekanan dunia internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tidak mampu menghentikan agresi militer Israel di Gaza.
“Kita berada dalam perang multi-front dan mendapat serangan dari tujuh wilayah: Gaza, Lebanon, Suriah, Yudea dan Samaria (Tepi Barat), Irak, Yaman dan Iran,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dilansir Reuters. Dia mencantumkan enam tempat di mana pejuang yang didukung Iran aktif, serta Iran sendiri.
“Kami telah merespons dan mengambil tindakan di enam teater ini,” katanya, tanpa menyebutkan secara spesifik teater mana yang belum melihat aksi Israel.
Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan di Washington pada hari Selasa untuk membicarakan perang dan kembalinya sandera.
AS secara terbuka menekan Israel dalam beberapa pekan terakhir untuk mengurangi perangnya menjadi operasi yang lebih bertarget, yakni menyerang para pemimpin Hamas. Namun Washington masih dipandang di wilayah tersebut sebagai pendukung Israel dan pasukan AS telah diserang oleh militan yang didukung Iran di Timur Tengah.
Foto/Reuters
Milisi Houthi Yaman yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal pada hari Selasa terhadap sebuah kapal kontainer di Laut Merah dan atas upaya menyerang Israel dengan drone.
Kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal yang mereka katakan memiliki hubungan dengan Israel di pintu masuk Laut Merah, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia. Serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan Israel di Gaza.
Melansir Al Jazeera, Komando Pusat AS mengatakan militer AS telah mematikan 12 drone serang satu arah, tiga rudal balistik antikapal, dan dua rudal jelajah serangan darat yang ditembakkan oleh Houthi selama 10 jam.
Dampaknya, dunia usaha sangat terganggu. Pemerintah setempat mengatakan jumlah kapal yang melewati selat Bab al-Mandab telah berkurang hampir 35 persen. Puluhan kapal pengapalan terdampar di sini selama enam hari. Banyak dari mereka tidak tahu kapan mereka akan mendapat izin untuk berangkat.
Houthi menetapkan aturan baru. Mereka mengatakan bahwa setiap kapal baru yang melewati Bab al-Mandab perlu meyakinkan mereka bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan Israel – bahwa mereka tidak akan menuju pelabuhan Israel, bahwa mereka tidak akan berangkat dari pelabuhan Israel, dan bahwa mereka tidak akan berangkat. dimiliki oleh Israel.
“Kita berada dalam perang multi-front dan mendapat serangan dari tujuh wilayah: Gaza, Lebanon, Suriah, Yudea dan Samaria (Tepi Barat), Irak, Yaman dan Iran,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dilansir Reuters. Dia mencantumkan enam tempat di mana pejuang yang didukung Iran aktif, serta Iran sendiri.
“Kami telah merespons dan mengambil tindakan di enam teater ini,” katanya, tanpa menyebutkan secara spesifik teater mana yang belum melihat aksi Israel.
Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan di Washington pada hari Selasa untuk membicarakan perang dan kembalinya sandera.
AS secara terbuka menekan Israel dalam beberapa pekan terakhir untuk mengurangi perangnya menjadi operasi yang lebih bertarget, yakni menyerang para pemimpin Hamas. Namun Washington masih dipandang di wilayah tersebut sebagai pendukung Israel dan pasukan AS telah diserang oleh militan yang didukung Iran di Timur Tengah.
4 Tanda Konflik Gaza Terus Menyebar
1. Milisi Houthi Terbar Ancaman kepada Sekutu Israel di Laut Merah
Foto/Reuters
Milisi Houthi Yaman yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal pada hari Selasa terhadap sebuah kapal kontainer di Laut Merah dan atas upaya menyerang Israel dengan drone.
Kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal yang mereka katakan memiliki hubungan dengan Israel di pintu masuk Laut Merah, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia. Serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan Israel di Gaza.
Melansir Al Jazeera, Komando Pusat AS mengatakan militer AS telah mematikan 12 drone serang satu arah, tiga rudal balistik antikapal, dan dua rudal jelajah serangan darat yang ditembakkan oleh Houthi selama 10 jam.
Dampaknya, dunia usaha sangat terganggu. Pemerintah setempat mengatakan jumlah kapal yang melewati selat Bab al-Mandab telah berkurang hampir 35 persen. Puluhan kapal pengapalan terdampar di sini selama enam hari. Banyak dari mereka tidak tahu kapan mereka akan mendapat izin untuk berangkat.
Houthi menetapkan aturan baru. Mereka mengatakan bahwa setiap kapal baru yang melewati Bab al-Mandab perlu meyakinkan mereka bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan Israel – bahwa mereka tidak akan menuju pelabuhan Israel, bahwa mereka tidak akan berangkat dari pelabuhan Israel, dan bahwa mereka tidak akan berangkat. dimiliki oleh Israel.