AS Terjebak di Laut Merah, Harus Siap Hadapi Penutupan Selat Gibraltar

Minggu, 24 Desember 2023 - 07:12 WIB
loading...
A A A
Namun, media dan kantor berita AS segera menafsirkan kata-kata komandan tersebut sebagai “ancaman” Iran untuk “menutup Mediterania.”

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Jumat menuduh, “Iran sangat terlibat dalam perencanaan operasi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah sebagai bagian dari dukungan material jangka panjang dan dorongan atas tindakan destabilisasi Houthi di wilayah tersebut.”

Iran telah terbuka mengenai simpati politik dan moral serta dukungannya terhadap Houthi, namun secara konsisten membantah klaim para pejabat AS selama bertahun-tahun mengenai penyediaan dukungan material atau militer kepada pejuang Yaman sejak mereka berkuasa di sebagian besar wilayah negara tersebut pada akhir tahun 2014.

Meskipun demikian, kelompok Houthi sering disebut para pemimpin dan komentator Iran sebagai anggota Poros Perlawanan, koalisi politik dan militer yang longgar, informal dan tidak resmi yang menentang Israel dan imperialisme Amerika di Timur Tengah.

Pejuang Suriah, Hizbullah, dan Palestina di Gaza juga biasanya terdaftar sebagai anggota kelompok informal tersebut.

Pernyataan Naqdi muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Merah dan Teluk Aden ketika AS berupaya membentuk koalisi multinasional yang sebagian besar terdiri dari negara-negara NATO untuk mencoba mengamankan jalur perairan setelah sebulan pembajakan dan serangan rudal Houthi terhadap kapal komersial Israel, serta kapal yang diduga menuju atau dari Negara Kolonial Zionis itu.

Serangan-serangan tersebut berdampak parah pada pelabuhan-pelabuhan Israel di bagian selatan, dan telah memicu kekhawatiran besar bagi pelayaran internasional untuk menghentikan transit kargo komersial apa pun melalui Laut Merah.

Koalisi baru yang dipimpin AS telah mengalami kesulitan, dengan beberapa sekutu yang hanya mengerahkan segelintir pelaut tanpa kapal, dan sekutu lainnya memutuskan sama sekali tidak terlibat dalam petualangan militer AS, dan lebih memilih aset angkatan laut yang mereka miliki di wilayah tersebut untuk melakukannya sendiri.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1529 seconds (0.1#10.140)