Ukraina Klaim Tembak Jatuh 3 Jet Pengebom Tempur Su-34 Rusia, Gunakan Rudal Patriot AS?
loading...
Ukraina klaim tembak jatuh 3 jet pengebom tempur Su-34 Rusia. Pakar militer menduga Ukraina menggunakan rudal Patriot AS untuk misi tersebut. Foto/REUTERS
A
A
A
KYIV - Presiden Volodymyr Zelensky dan para pejabat militer Ukraina mengeklaim pasukan Kyiv telah menembak jatuh tiga jet pengebom tempur Su-34 Rusia pada hari Jumat di front selatan. Pakar militer menduga, ketiga pesawat itu ditembak jatuh menggunakan rudal Patriot pasokan Amerika Serikat (AS)
Zelensky dan para pejabatnya menyebut momen itu sebagai keberhasilan dalam perang yang telah berlangsung selama 22 bulan.
Militer Rusia tidak mengonfirmasi insiden tersebut. Namun para blogger Moskow mengakui kerugian itu.
"Hari ini siang hari di sektor selatan—minus tiga pesawat pengebom tempur Su-34 Rusia!" tulis komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk di Telegram, seperti dikutip Reuters, Sabtu (23/12/2023).
Juru bicara Angkatan Udara Yuri Ihnat menggambarkannya di televisi nasional sebagai "operasi terencana yang brilian".
“Sudah lama tidak ada Su-34 dalam statistik positif kami,” katanya, mengutip model tersebut sebagai salah satu pesawat Rusia paling modern untuk melakukan pengeboman dan serangan lainnya.
Zelensky dalam pidato video malamnya memuji unit antipesawat wilayah Odesa karena menembak jatuh pesawat-pesawat Rusia di wilayah Kherson.
Wilayah itu direbut pasukan Moskow pada hari-hari pertama invasi Rusia pada Februari 2022. Pasukan Ukraina berusaha merebut kembali wilayahnya itu dan pada bulan November mendirikan posisi di tepi timur Sungai Dnipro di Kherson.
Eurasia Daily, jurnal yang berbasis di Rusia, melaporkan klaim Ukraina itu masuk akal. Menurut laporan tersebut, Kyiv bisa saja meluncurkan rudal Patriot, yang memiliki jangkauan hingga 160 km terhadap sasaran di ketinggian, dari sisi barat Sungai Dnipro.
Pakar penerbangan Ukraina Valeriy Romanenko mengatakan kepada Radio NV Ukraina bahwa dia yakin rudal Patriot kemungkinan besar yang menjatuhkan jet-jet pengebom Rusia.
“Ini adalah situasi di mana Rusia menjatuhkan hingga 100 bom di selatan. Tiga di antaranya terbang bersama dan tertangkap. Mereka tidak memperhitungkan bahwa Patriot memiliki jangkauan 160 km untuk target aerodinamis," kata Romanenko.
Keberhasilan Ukraina semakin berkurang sejak pasukannya memperoleh keuntungan besar setahun yang lalu dalam merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia di timur laut dan selatan.
Serangan balasan yang diluncurkan di wilayah timur dan selatan pada bulan Juni hanya mempunyai kemajuan yang terbatas.
Zelensky mengakui bahwa kemajuan yang dicapai lebih lambat dari yang diharapkan, namun dia menepis pernyataan Panglima Militer Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, bahwa perang telah memasuki fase “pengikisan” yang memerlukan perubahan taktik.
Zelensky dan para pejabatnya menyebut momen itu sebagai keberhasilan dalam perang yang telah berlangsung selama 22 bulan.
Militer Rusia tidak mengonfirmasi insiden tersebut. Namun para blogger Moskow mengakui kerugian itu.
"Hari ini siang hari di sektor selatan—minus tiga pesawat pengebom tempur Su-34 Rusia!" tulis komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk di Telegram, seperti dikutip Reuters, Sabtu (23/12/2023).
Juru bicara Angkatan Udara Yuri Ihnat menggambarkannya di televisi nasional sebagai "operasi terencana yang brilian".
“Sudah lama tidak ada Su-34 dalam statistik positif kami,” katanya, mengutip model tersebut sebagai salah satu pesawat Rusia paling modern untuk melakukan pengeboman dan serangan lainnya.
Zelensky dalam pidato video malamnya memuji unit antipesawat wilayah Odesa karena menembak jatuh pesawat-pesawat Rusia di wilayah Kherson.
Wilayah itu direbut pasukan Moskow pada hari-hari pertama invasi Rusia pada Februari 2022. Pasukan Ukraina berusaha merebut kembali wilayahnya itu dan pada bulan November mendirikan posisi di tepi timur Sungai Dnipro di Kherson.
Eurasia Daily, jurnal yang berbasis di Rusia, melaporkan klaim Ukraina itu masuk akal. Menurut laporan tersebut, Kyiv bisa saja meluncurkan rudal Patriot, yang memiliki jangkauan hingga 160 km terhadap sasaran di ketinggian, dari sisi barat Sungai Dnipro.
Pakar penerbangan Ukraina Valeriy Romanenko mengatakan kepada Radio NV Ukraina bahwa dia yakin rudal Patriot kemungkinan besar yang menjatuhkan jet-jet pengebom Rusia.
“Ini adalah situasi di mana Rusia menjatuhkan hingga 100 bom di selatan. Tiga di antaranya terbang bersama dan tertangkap. Mereka tidak memperhitungkan bahwa Patriot memiliki jangkauan 160 km untuk target aerodinamis," kata Romanenko.
Keberhasilan Ukraina semakin berkurang sejak pasukannya memperoleh keuntungan besar setahun yang lalu dalam merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia di timur laut dan selatan.
Serangan balasan yang diluncurkan di wilayah timur dan selatan pada bulan Juni hanya mempunyai kemajuan yang terbatas.
Zelensky mengakui bahwa kemajuan yang dicapai lebih lambat dari yang diharapkan, namun dia menepis pernyataan Panglima Militer Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, bahwa perang telah memasuki fase “pengikisan” yang memerlukan perubahan taktik.
(mas)
Lihat Juga :
